GARUT, RADARTASIK.COM – Harga cabai rawit di Pasar Ciawitali Kabupaten naik signifikan pascanaiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan gagal panen.
Namun, harga telur ayam mengalami penurunan .
Berdasarkan pantauan di Pasar Ciawitali, harga cabai rawit menembus Rp 45 ribu perkilogram dari harga awalnya Rp 30 ribu.
Menurut seorang pedagang di Pasar Ciawitali, Miftah, kenaikan harga cabai rawit disebabkan hasil panen yang berkurang dari petani dan juga efek kenaikan harga BBM.
“Sekarang penjualan cabai rawit lagi sepi, tapi untuk yang lainnya masih stabil,” katanya, Jumat 9 September 2022.
BACA JUGA: Mayat Ditemukan Lagi di Sawah di Tasik, Kali Ini Pria Sepuh, Sebagian Kepalanya Tertutup Lumpur
Maraknya penyakit pada tanaman cabai rawit atau yang lebih dikenal dengan patek membuat para petani mengalami kerugian ekonomi.
Sehingga membuat harga cabai rawit melambung tinggi, bahkan di daerah kota besar seperti Bekasi dan Jakarta harga untuk perkilogramnya lebih dari Rp 65 ribu.
Namun berbeda dengan harga telur ayam. Makanan yang digemari semua kalangan masyarakat yang kaya akan protein itu justru mengalami penurunan harga.
Sebelumnya, harga telur mencapai Rp 32 ribu perkilogramnya. “Akibat dari kenaikan harga telur ini beberapa warung makan mengurangi penjualan telur dan menggantinya dengan masakan lain,” kata penjuak telur, Nur.
BACA JUGA:KH Asep Maoshul Kampanyekan Jaga Lingkungan
BACA JUGA:Penyaluran Hingga Desember, 192.195 Keluarga Penerima Manfaat di Ciamis Dapat BLT BBM
Sekarang harga telur di kisaran Rp 28 ribu sampai Rp 29 ribu perkilogram. “Saya pikir harga telur akan naik lagi setelah harga BBM mengalami kenaikan, ternyata engga, malah turun,” tutup Nur.