Asyik, Harga BBM Subsidi Masih Berpeluang Turun Lagi, Ini Paparan Menteri ESDM

Sabtu 10-09-2022,08:05 WIB
Editor : Usep Saeffulloh

Gelombang Aksi Penolakan Kenaikan Harga BBM Terjadi

Aksi ribuan massa gabungan mahasiswa dan pelajar yang menolak kenaikan BBM di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya berakhir menjelang Isya sekira pukul 18.40 WIB.

Sebelumnya, saat menjelang adzan Magrib, massa merangsek masuk ke dalam Gedung DPRD.

Di Ruang Paripurna, beberapa dari mereka berorasi. Massa pun kembali ke depan gerbang utama Gedung DPRD. 

Namun kali ini berbeda, 45 kursi dan mimbar dari Ruang Paripurna diangkut ke luar dan dipasangkan di Jalan RE Martadinata. 

Aksi itu dilakukan massa karena kecewa dengan sikap DPRD yang tak bisa menghadirkan 45 wakil rakyat saat menyampaikan aspirasi terkait penolakan kenaikan BBM.

"Aksi membawa 45 kursi dan mimbar ke jalan raya adalah simbolis yang menyatakan kami kecewa dengan DPRD, karena tak serius menanggapi kita. Karena hanya 15 wakil rakyat yang mau menerima aspirasi kami. Sisanya tak ada," ujar Korlap Aksi, Sadid Farhan usai aksi.

Dalam aksi ini, sambung dia, massa membawa 10 tuntutan. Diantaranya pemerintah mencabut kebijakan pemotongan subsidi dan kenaikan harga BBM, menuntut pemerintah untuk membuka data mengenai subsidi BBM 502 Triliun.

Lalu nenuntut pemerintah melakukan edukasi kepada masyarakat terkait energi baru dan yang terbarukan, mendesak pemerintah untuk melakukan pembangunan tata ruang yang ramah lingkungan, pembatasan emisi, dan penggunaan energi mix.

Kemudian menuntut pemerintah membuat regulasi mengenai pengklasifikasian penerima subsidi BBM, menaikan UMR agar daya beli masyarakat meningkat di tengah inflasi yang terjadi dan lainnya.

"Jika tuntutan kami tak dipenuhi, dalam seminggu ke depan selain kami akan kembali dengan membawa massa yang banyak, ada hal yang telah kita siapkan," jelasnya. (jun)

 

Kategori :