Di Jogja ada juga dai, yg kalau diundang ceramah malah ninggali amplop. Maklum beliau itu pengusaha sukses. Usahanya di bidang pertokoan (supermarket yang jumlahnya puluhan), pom bensin, biro haji dan umroh serta lembaga pendidikan yang bonafit. Setiap kali ada panitia pembangunan masjid ingin menggali dana dari jamaah diundanglah beliau untuk berceramah. Dengan pancingan uang dari sakunya sendiri sang dai ini mampu mengumpulkan dana, barang-barang seerti perhiasan dan material bangunan. Semua untk panitia. Di saku sang dai biasanya ada uang 2 juta rupiah, sebagai umpan dalam acara mancing dana tersebut. Sungguh ideal kalau para dai dan kyai memiliki sumber rejeki dari hasil usahanya.
Er Gham
Cerita fiksinya tidak lagi pakai uang cash. Sudah tersedia bar code. Yang pamit mau pulang langsung buka aplikasi, lalu scan bar code. Kemudian masukkan pin. Selesai.
Sasti Ramedeni
"Amplop" sekecil itu setipis itu bisa diisi banyak hal, bisa diisi permintaan do'a restu, rasa sayang, minta dukungan, dilancarkan urusan, permintaan tutup mulut dimana isi yang kasat mata sebenarnya hanya selipan. Sewaktu kecil dulu saya sering merasa heran (hanya dalam hati), "Bagaimana orang itu bisa hidup lebih dari berkecukupan padahal yang saya ketahui dia hanya mengaji dan memberi ceramah".
Jimmy Marta
Kemanapun sang kyai berceramah, selalu ia ikuti. Selesai pak kyai memberi pengajian seseorang itu lalu menyalami. Tersenyum dan mengucapkan salam dan salam tempel dg amplop abu abu. Di amplop tidak hanya berisi uang. Tapi juga ada tulisan arab kecil yg berisi nasehat untuk kyai. Awalnya pak kyai hanya mengira orang tersebut semacam panitia. Biasa saja. Tapi Itu terjadi lima sampai enam kali. Ditempat pak kyai ceramah yg tidak pd satu tempat. Pak kyai mulai kepikiran. Penasaran dan mulai bertanya tanya. Siapa lelaki misterius itu. Yg selalu menggunakan jubah lapang berwarna hitam itu. Konflik cerita dimulai saat sang kyai mulai ingin membuka amplop. Kebetulan tiap amplop sudah diberi seseorang itu tanggal. Pak kyai meng urutkan semua amplop berdasarkan tanggal. Ada lima amplop. Tapi dari tanggal yg tertera seperti ada yg terlewat. Bukankah ia menerima berturut-turut. Kyai percaya harusnya enam. Istrinya pun mengatakan ada nya hanya itu. Lima. "Pak, lihat kesini", teriak istrinya histeris. Pak kyai bergegas kekamar. Masyaallah ucap mereka melihat dari lemari tempat kyai menyimpan amplop itu berhamburan uang lembaran setatus ribuan. Itu ringkasan cerpen berjudul amplop abu-abu. Siapa sosok misterius berjubah hitam. Apa nasehat yg tertulis diamplop tidak ditulis pengarang. Cerpen terdapat dalam kumpulan cerpen lukisan kaligrafi karya bpk.mustofa bisri.
Fenny Wiyono
kira2 kl disibukkan dengan permasalahan begini pemerintah tambah sedih krn banyak kerjaan, atau tambah seneng krn banyak "koordinasi"?
AnalisAsalAsalan
Ahli dalam hal mengatur wilayah dan negara? Nanti muncul lagi guyonan, "Syarat jadi presiden, sudah pengalaman minimal 5 tahun, karena kita butuh yang pengalaman." Hahahahaha
Liam Then
Kwkwkwkkwkw. Saya sempat kepo dulu ,sempat browsing asal muasal QR code. Ternyata dari Jepang. Dikembangkan pertama kali oleh perusahaan Jepang. Denso Wave. Hebat memang orang Jepang. Pinter-pinter penemunya. Bikin saya agak miris juga. Melihat ketimpangan level. Disini ,. Sekelas pemimpin partai penting di Indonesia ,begitu gampang di lengserkan hanya terkait masalah amplop. Manuver klasik masih dipakai jadi tradisi ,kalo dah berebut posisi. Ah sudahlah, besok saya sarapan pisang kepok mengkal goreng, dilabur susu kental manis saja. Lebih langsung terasa efeknya.
Johan
Sebenarnya kurang elok, hal seperti ini menjadi masalah besar yang mengguncang sebuah partai politik yang sudah survive puluhan tahun. Perlu langkah khusus yang harus diambil berkaitan dengan isu amplop ini. Supaya masalah amplop tidak menjadi polemik lagi ke depannya, perlu ada terobosan baru, menyesuaikan metode memberi imbalan balas jasa yang sesuai zaman kekinian. Misalnya sarung, yang motifnya kotak-kotak itu. Sedikit di modifikasi dengan campuran motif Barcode atau QR Code, yang nge-link ke rekening yang pakai sarung. Yang ingin memberi imbalan tinggal scan pakai ShopeePay atau GoPay. Dengan metode seperti ini, tidak perlu amplop-amplop-an lagi, tidak perlu ada ketua partai yang dipecat lagi. Paling nantinya untuk orang yang mau scan harus lebih sopan, jangan scan pada bagian yang terletak di dekat daerah "burung" yang empunya sarung. Juga, nanti HPnya bisa error terkena gelombang sinyal syahwatic ultra high frequency 3.000 MHz.
yea aina