Buntut Tenggelamnya Guide di Cimerak, Pemkab Pangandaran Inginkan Kejelasan Pengelolaan dan Keamanan Wisata

Jumat 09-09-2022,18:40 WIB
Reporter : Deni Nurdiansyah
Editor : Ahmad Faisal

PANGANDARAN, RADARTASIK.COM – Buntut hilangnya seorang guide di Cimerak bernama Abdul Rohman, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran akan melayangkan surat kepada pihak desa yang memiliki objek wisata body rafting. 

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Tonton Guntari mengatakan, tenggelam dan hilangnya seorang pemandu wisata di Pasir Sereh, Cimerak, Pangandaran menjadi pembelajaran bagi pihak desa yang mempunyai objek wisata berpotensi. 

“Pemandu wisata yang tenggelam ternyata tidak termasuk Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Pangandaran, namun dirinya pernah menjadi salah satu pemandu di Green Canyon,” katanya kepada wartawan Kamis  8 September 2022. 

Kata dia,  pramuwisata di Objek Wisata Pangandaran mayortitas sudah tergabung dalam HPI, sehingga keselamatan para pemandu ada standarnya. 

BACA JUGA: Komika Bintang Emon Lontarkan Sindir Menohok: Hukuman untuk Koruptor Dicepatin, Giliran Birokrasi Dilamain

“Akibat kejadian tersebut kami akan layangkan surat kepada pihak desa agar membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) agar ada pengelolaan dan keamanan kawasan wisata yang jelas, jadi mereka bisa membuat rambu-rambu di area yang terlarang berenang ataupun dinilai berbahaya,” jelasnya. 

Ia mengatakan Sungai Pasir Sereh di Cimerak terhubung dengan Green Canyon dan Goa Bau di Kertayasa. 

“Maka pengelolaanya harus ditangani dengan serius,” lanjutnya. 

Saat ini, pihaknya akan mendata di 93 desa yang memiliki objek wisata sungai yang digunakan body rafting, namun pengelolaanya belum jelas, apakah pengelolaannya sudah diambil alih desa, atau masih per orangan. 

BACA JUGA: Warga Sariwangi Merasa Anggota DPRD Dapil 1 Lambat Respon Pencemaran Sungai Cikunten

“Karena meksipun pemkab tidak ikut mengelola, kalau ada kejadian kami tetap ikut bertanggungjawab,” tegasnya.

KasatpolAirud Polres Pangandaran AKP Sugianto mengatakab pencarian terhadap guide yang hilang masih dilakukan. 

“Pencarian di hulu Sungai Green Canyon diberhentikan sementara, karena cuaca buruk, airnya keruh,” tuturnya. 

Penelusuran dilakukan dari TKP sejauh 2 kilometer, melibatkan SAR Gabungan. “Dilanjutkan besok hari (hari ini, Red) mudah-mudahan cuacanya cerah,” terangnya.

Pihaknya masih mengharapkan Abdul bisa ditemukan dengan selamat. “Semoga masih ada harapan, yang bersangkutan ditemukan dalam keadaan hidup,” pungkasnya.

Kategori :