"Karena memang di sana juga sudah naik harganya, makanya kita jual di sini dengan harga segitu juga udah tipis banget untungnya," ujarnya
Salah seorang pedagang lainnya, Agus Septianto (23), mengaku keberatan dengan naiknya harga BBM bersubsidi.
Padahal, menurut Agus, pemerintah sudah menggelontorkan subsidi BBM sebesar Rp 501 triliun. Tetapi tetap saja BBM mengalami kenaikan yang harganya cukup membuat rakyat kecil menjerit.
BACA JUGA:Buntut 'Kiai Amplop' Suharso Monoarfa Diberhentikan dari Ketum PPP
"Ya ini berat lah mas, padahal katanya sudah ada subsidi BBM Rp502 triliun tapi ya nyatanya yang menikmati subsidinya bukan orang seperti kami pedagang, rakyat kecil," tuturnya
Meski begitu, dia mengungkapkan, saat ini kenaikan harga bahan pokok baru terjadi pada tiga komoditas saja yakni cabai merah keriting, cabai rawit, dan bawang merah.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan dalam satu dua bulan ke depan kenaikan harga akan terjadi pada kebutuhan pokok lainnya.
BACA JUGA:Innalillahi, 7 Orang Tewas di Tol Semarang-Batang setelah Hiace Sruduk Trailer
"Baru tiga itu saja yang baik, kalau tomat justru turun Rp 5 ribu per kilogram. Tapi biasanya satu atau dua bulan baru harganya bakal ikut naik semua," ungkapnya.
Walau demikian, harga daging sapi di pasaran saat ini masih terpantau normal dijual seharga Rp140 ribu per kilogram.
Saat ini harga daging sapi segar masih mengikuti harga dari tempat pemotongan hewan dan belum ada kenaikan.
BACA JUGA:Jika Terus Dicueki Soal Pencemaran Air, Warga Sariwangi Siap Lakukan Aksi
"Saat ini sih kalau harga daging sapi belum naik. Tapi tidak menutup kemungkinan akan ikut naik juga karena kami pasti ikut menyesuaikan dengan biaya operasional juga," ujar Ahmad (32) pedagang lainnya.