Ini Dia Peluang Ekspor ke Bulgaria yang Bisa Kita Coba, Salah Satunya Tepung Kelapa

Rabu 24-08-2022,07:10 WIB
Editor : Tina Agustina

RADARTASIK.COM - Kedutaan Besar RI di Sofia menyambut ketibaan kontainer perdana tepung kelapa asal Indonesia yang mulai dipasarkan di Bulgaria melalui PT. Sasa Inti Indonesia ke mitra bisnisnya P.I.C.Co. Ltd.

Duta Besar RI untuk Bulgaria Iwan Bogananta mengawal pengiriman perdana kontainer tepung kelapa lemak tinggi dari Indonesia untuk dipasarkan di Bulgaria, kata KBRI Sofia dalam keterangannya pada Senin.

Pengiriman tepung kelapa Indonesia itu merupakan ekspor perdana pascapandemi COVID-19 yang secara global melanda Indonesia dan seluruh negara di dunia.

BACA JUGA:Airlangga Hartarto: Golkar-PSI Sedang Pendekatan

Dubes Iwan Bogananta mengapresiasi kerja sama yang telah dijalin antara perusahaan Indonesia dan mitranya di Bulgaria.

Kerja sama itu, menurut dia, sebagai bentuk nyata dari pelaksanaan program Indonesia Spice Up The World yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2021.

"Dasar dari transaksi ini merupakan aplikasi atas pengembangan konsep menjadikan Bulgaria sebagai pusat kegiatan dagang untuk produk Indonesia serta sebagai pintu masuk alternatif ke pasar Bulgaria, Eropa dan Balkan," katanya.

BACA JUGA:Konsep Belum

Iwan menambahkan bahwa produk tepung kelapa lemak tinggi itu nantinya juga akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan rendang.

"Kami sampaikan kabar baik, bahwa bumbu rendang asal Indonesia dalam tahun ini akan tiba di Bulgaria untuk dilakukan percobaan produksi oleh pabrik Bella Bulgaria," ujarnya.

Sebelumnya, KBRI Sofia juga telah mempromosikan rendang serta mendorong pemasaran bahan-bahan makanan Indonesia ke Eropa Timur melalui program "Indonesia Spice Up The World".

BACA JUGA:IPW Desak Polri Tindak 3 Klub Sepak Bola yang Disponsori oleh Judi Online

Sementara itu, CEO P.I.C. Co. Ltd. Kiril Ivanov menyampaikan bahwa potensi produk bahan mentah seperti tepung kelapa memiliki nilai tinggi, dan nantinya akan digunakan oleh kelompok perusahaannya dalam memproduksi makanan jadi seperti biskuit, kue-kue dan sejenisnya.

"Produk ini akan disuplai ke pabrik makanan yang tersebar di Negeri Balkan seperti Makedonia Utara, Serbia, dan Albania. Kami menargetkan total transaksi dalam tahun ini bisa mencapai 1,5 juta dolar AS (Rp22,37 miliar)," kata Ivanov.

BACA JUGA:Persib Bandung Gagal Menang Lawan 10 Pemain Bali United

Kategori :