GARUT, RADARTASIK.COM – Identitas mayat yang terbungkus kantong plastik diketahui merupakan pengusaha trasportasi asal Bandung bernama Stefanus Edityalay berusia 42 tahun.
Stefanus Edityalay diduga dibunuh dibunuh sopir angkutannya sendiri berinisial RN alias Ujang.
Ujang membunuh Stefanus karena diancam terlebih dahulu dengan airsoft gun saat menagih uang gajinya yang belum dibayar selama 1,5 bulan.
BACA JUGA:Mayat Dililit Kabel Ternyata Bos Travel dan Dibunuh Anak Buah
Aksi pembunuhan terjadi Jumat 19 Agustus 2022 malam di rumah korban di Kota Bandung.
Saat itu, pelaku mendatangi rumah korban dengan maksud menanyakan gajinya yang tak dibayar selama 1,5 bulan.
“Saat pelaku nagih, korban malah tak mau membayarnya dan malah maki-maki pelaku dan malah mengancam akan menembak pelaku, ”kata Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono dalam pres rilis di Mapolsek Leles, Senin 22 Agustus 2022.
BACA JUGA:Detik-Detik Perahu Tabrak Batu Dermaga Pamayangsari, Tasik Selatan, Ini Nasib Nelayannya
“Belakangan senjata yang digunakan korban merupakan airsoft gun,” lanjutnya.
Ketika korban membawa senjata airsoftgun dari kamarnya pelaku pun mencari palu. Palu tersebut kemudian dilemparkan dan mengenai wajah korban.
Saat korban terjatuh, tersangka menghujamkan palu itu sebanyak dua kali ke bagian kepala belakang korban.
BACA JUGA:Bocoran Upah Minimum Provinsi 2023, Gaji Naik Ga Ya?
“Setelah meninggal, korban dijerat dan diikat kabel, kemudian dibungkus plastik, taplak meja, dan bed cover warna cokelat,” tutur Kapolres Garut.
Pelaku kemudian membawa jasadnya ke Cisewu dengan menggunakan mobil Pajero putih milik korban dengan maksud membuang mayat.
“Pertimbangannya karena pelaku ini mengetahui daerah tersebut yang sepi dan gelap,” jelasnya.