Menurut dia, salah satu yang menjadi penyebab rusaknya generasi muda adalah arus informasi yang datang begitu cepat sampai ke masing-masing orang dalam 24 jam.
"Sebagai benteng pertahanan untuk terhindar dari bahaya arus informasi, yakni melalui literasi digital," kata Tri Siswati.
Di kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw, menyatakan bahwa masyarakat dituntut untuk melek digital agar mampu menciptakan ruang digital yang positif.
Hal ini terkait dengan upaya memanfaatkan ruang digital dengan bijaksana dan produktif.
BACA JUGA:Polres Tasikmalaya Kota Ajarkan Stop Bullying di SMP IT Al Kuhaji Bungursari
"Gunakan ruang digital secara bijaksana dan positif," ujar Steven Kandouw.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang dilakukan Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada 2021, saat ini Indonesia masih menduduki kategori “sedang” dalam hal kapasitas literasi digital dengan nilai angka sebesar 3.49 dari 5.00.
Oleh karena itu, Kemenkominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi dan OASE Kabinet Indonesia Maju melaksanakan kegiatan literasi digital di berbagai wilayah. (jpnn)