KABUPATEN TASIKMALAYA, RADARTASIK – Enam masjid di Kecamatan Leuwisari disatroni maling yang sasarannya ampli player dan kotak amal.
Kejadian yang serempak dalam sehari pada Selasa 19 Juli 2022 itu, mengundang keresahan warga. Sebab pelakunya masih berkeliaran.
Keenam masjid yang disatroni maling yakni, di Desa Linggamulya; Masjid As-Sakinah Kampung Cicurug, kehilangan ampli player, Masjid Al-Hidayah Kampung Dago, kehilangan kotak amal, Masjid Al-Ihlas Kampung Cempaka, kehilangan kotak amal, Masjid Al-Jabbar Kampung Gegerhanjuang, kehilangan ampli player dan masjid Kampung Manangga.
BACA JUGA:Terungkap, Spesialis Pencurian Ban Serep di Tol Cipali-Tol Japek Meringkuk di Polres Indramayu
Sementara masjid di Desa Linggawangi di Masjid Pesantren Ar-Rosifah, Kampung Peuntas. Masjid ini hanya kehilangan mikrofon.
Salah seorang pembina Pesantren Ar-Rosifah, Fawaz menduga bahwa pelaku beraksi sebelum waktu shalat Dzuhur.
Baru sadar mikrofon hilang tepat waktu salah seorang warga pondok hendak mengumandangkan adzan.
"Kata warga sih ada yang melihat orang asing masuk masjid. Warga itu sempat merasa aneh juga, karena saat itu belum masuk waktu Dzuhur kemudian waktu salat Duha juga sudah lewat," katanya, Rabu 20 Juli 2022.
BACA JUGA:Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil Beraksi di Rajapolah, Bawa Kabur Tas Hitam di Mobil CRV
Salah seorang warga lainnya, Dikdik mengatakan, di Masjid Al-Jabbar aksi pencurian diperkirakan terjadi sekitar pukul 09.00. kecurigaan warga ini diawali dari keterangan saksi melihat seseorang yang melaksanakan shalat di waktu duha.
"Di Masjid Al-Jabbar kejadiannya sekitar jam 09.00. Kalau merunut urutan waktu, kemungkinan maling beraksi dari Masjid Al-Jabbar dulu kemudian ke masjid-masjid lainnya," kata Dikdik.
Keterangan lain dari Agus, Ketua RT 006 yang juga aktif memakmurkan Masjid As-Sakinah menerangkan, pengurus DKM baru sadar kehilangan ampli player pada waktu Magrib.
Dirinya menduga aksi pencurian terjadi pada pagi hari. "Mungkin pagi. Karena waktu Dzuhur juga ada yang adzan, tapi suaranya tidak keluar. Asar juga begitu, sama. Sampai Magrib, Ketua DKM nanya, kenapa suaranya tidak keluar? Pas dicek ternyata ampli playernya tidak ada," ungkap dia.
Agus menerangkan, Masjid As-Sakinah mempunyai dua ampli player. Justru yang hilang adalah yang paling bagus.