PANGANDARAN, RADTASIK.COM – Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kabupaten Pangandaran menyebutkan ada 5 jenis nyamuk penyebab berbagai penyakit di Pangandaran.
Pegawai Teknisi Labolatorium Litbangkes Pangandaran Ajat Sudrajat menerangkan dari 5 jenis nyamuk itu, 4 di antaranya masih aktif. ”Aedes aegypti, Armigeres, Culex dan Toxorhynchites,” katanya kepada wartawan, Senin 18 Juli 2022.
Sementara, 1 nyamuk lagi, yakni pembawa malaria seperti Anopelex, sudah tidak ditemukan lagi di Pangandaran. ”Dulu di Kalipucang ada endemi malaria tapi sekarang sudah tidak ada,” ujarnya.
BACA JUGA: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 37 Dibuka, Airlangga: Segera Manfaatkan, Ini Caranya
Menurut dia, tahun ini, Kabupaten Pangandaran masuk tahap eliminasi malaria. ”Jadi, Pangandaran sudah eliminasi atau tidak ada endemi malaria,” ucapnya.
Adapun yang terkena malaria merupakan warga yang bekerja di daerah endemi malaria. ”Seperti daerah yang banyak sekali rawa-rawa,” tuturnya.
Kemudian, saat ini nyamuk yang paling banyak ditemui adalah Aedes Aegypti. ”Penyebab demam berdarah, sulit dikendalikan terutama di perkotaan,” ucapnya.
BACA JUGA: Sejumlah Pengendara di Kota Banjar Diberhentikan Polisi, Bukan Ditilang Tapi...
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pangandaran Yadi Sukmayadi membenarkan Kabupaten Pangandaran sudah mengeliminasi malaria.
”Dulu memang ada di Kalipucang perbatasan dengan Jawa Tengah,” ujarnya.
Cara Mencegah Nyamuk Berkembang Biak
Dikutip dari wikiHow, nyamuk adalah serangga yang umum ditemukan saat musim kemarau. Namun demikian, nyamuk bisa membawa penyakit yang jauh lebih parah dari sekadar gatal-gatal.
Tidak dapat berbuat banyak untuk mencegah gigitan nyamuk. Karena itu, cara terbaik untuk mengatasi masalah nyamuk adalah dengan mencegah nyamuk berkembang biak.
BACA JUGA: Rusia Melarang Promosi LGBT
Berikut ini adalah beberapa cara mencegah nyamuk berkembang biak.