Pemerhati Politik Menakar ’Ngopi’ Bareng 5 Petinggi Parpol di Banjar

Jumat 15-07-2022,20:40 WIB
Reporter : Cecep Herdi
Editor : Ruslan

BANJAR, RADARTASIK.COM – Pemerhati pemerintahan dan politik Firman Nugraha SH, CLA menilai komunikasi politik yang mulai dibangun para ketua DPC dan DPD 5 partai di Kota Banjar masih dalam masa penjajakan.

Tak menutup kemungkinan, kata dia, partai lain bisa bergabung menyamakan persepi untuk penyegaran pemimpin baru di kontestasi pesta demokrasi Kota Banjar.

”Soal komunikasi politik saya kira masih menjadi hal yang normatif, karena memang politik itu intinya adalah menjalin komunikasi,” ungkap Firman, Kamis 14 Juni 2022.

BACA JUGA: Pengurus 5 Partai Politik Makin Mesra, Ngopi Bareng, Ini yang Dibahas

”Saya kira kelima partai berkomunikasi masih pada penjajakan, belum pada format koalisi. Sehingga belum menghasilkan keputusan politik yang mengubah konstelasi. Mungkin kelima petinggi partai belum ingin ’ngegas’,” kata dia. 

Menurut dia, pertemuan itu menjadi suatu berita politik tersendiri, menjadi langkah progresif dan memberikan pendidikan politik yang sehat, khususnya di Kota Banjar agar tidak selalu monolitik.

”Yang menarik dari hasil pertemuan itu bagaimana kolaborasi yang dibangun tidak didasarkan pada figuritas kandidat tertentu, tapi berawal dari keresahan yang sama soal perbaikan Banjar. Artinya, kolaborasi ini pertama-tama didasarkan pada ide terlebih dahulu,” ujar dia.

BACA JUGA: Kader Partai Daerah Tidak Boleh Bermanuver

”Hal yang kita apresiasi mengingat memang Banjar butuh lebih banyak lagi pengayaan ide untuk kemudian ide ini bisa dikonsolidasi oleh para stakeholder politik menjadi narasi kota ini ke depan,” ujar dia.

Dalam ukuran politik, lanjutnya, Pemilu 2024 itu sudah sangat singkat. Setiap kolaborasi atau koalisi partai  pada akhirnya akan diuji seiring waktu, bagaimana formasi finalnya, ditentukan konsensus detik akhir. 

”Namun bagaimanapun, kita berharap pemilukada sebagai hajat rakyat jangan menjadi siklus rutin saja, tapi harus menghadirkan semangat, narasi dan determinasi baru di tengah budaya kepemimpinan politik yang harus kita akui selalu ’membenarkan yang biasa’,  bukan ’membiasakan yang benar’,” ucapnya.

BACA JUGA: Gerindra Kabupaten Tasikmalaya Siap Daftar ke KPU 1 Agustus

Ia pun menunggu siapa-siapa saja yang muncul sosok baru calon pemimpin Banjar dari jalur yang dibangun melalui silaturahmi politik lima partai ini.

”Untuk itu kita tunggu saja bagaimana partai-partai akan menawarkan pemimpin publiknya. Apakah akan ada mekanisme konvensi atau ada semacam uji publik lainnya, sehingga terlihat mana figur yang membawa pikiran pembangunan daerah,” katanya.

Kategori :