Pihaknya juga sempat minta BPS yang mengeluarkan persentase angka kemiskinan itu untuk menjelaskan data 2007-2008.
"Sebenarnya angka dari 2008 sampai kini, itu grafiknya menurun hingga 2019 sampai angka 11 persen. Lalu muncul Covid naik lagi dan kini sedang berusaha keras agar turunkan lagi," jelasnya.
"Kita juga ingin mengetahui secara jelas, miskin itu kategorinya apa? Faktor kenapa Kota Tasikmalaya termiskin itu apa? Karena melihat kondisi di lapangan, tidak seperti itu. Apakah yang miskin itu tak punya televisi? Atau apa indikatornya? Itu kan belum jelas," sebut dia.
Oleh karenanya, Yusuf sempat meminta BPS untuk menjelaskan hal itu. Dia bahkan meminta BPS hadir untuk menjelaskan data 2007-2008.
"Saya pernah menarik seorang pegawai statistik dari kabupaten. Ternyata Kota Tasikmalaya dibandingkannya dengan Kota Depok. Ya jauh atuh pendapatan per kapita di sana dengan di kota. PAD-nya juga jauh. Kita itu beda dikit dengan Kabupaten Bandung pendapatan per kapita warganya," katanya.