SRI LANKA, RADARTASIK.COM – Staf bandara menolak untuk mencap paspor Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dan mencegahnya pergi ke Dubai menurut laporan AFP.
Diusir dari istananya oleh massa, Rajapaksa dilaporkan mencari cara untuk melarikan diri, namun saat tiba di Bandara Internasional Bandaranaike untuk pergi ke luar negeri, petugas imigrasi tak mau memasuki kamar VIP dan membuatnya gagal terbang.
Rajapaksa juga menolak untuk mengantri dengan masyarakat umum karena takut akan pembalasan rakyatnya.
BACA JUGA:Serbu Kediaman Presiden, Pengunjuk Rasa Sri Lanka Berendam di Kolam Renang Pribadi dan Memasak Makanan di Dapu
Ia dan istrinya terpaksa menghabiskan malam di pangkalan militer terdekat setelah ketinggalan empat penerbangan ke Uni Emirat Arab.
Sebelumnya Rajapaksa mengumumkan akan mengundurkan diri Rabu ini, namun sampai saat ini ia kebal dari penangkapan.
Dia diyakini akan melarikan diri untuk menghindari kemungkinan ditahan begitu pengunduran dirinya mulai berlaku.
BACA JUGA:Presiden Sri Lanka akan Mengundurkan Diri Rabu Depan
Para pejabat mengatakan bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk membawa kapal Angkatan Laut Sri Lanka ke India atau Maladewa.
Pengunduran diri Rajapaksa terjadi setelah berbulan-bulan protes.
Di bawah kepemimpinannya, Sri Lanka mengalami kebangkrutan, gagal membayar utang pinjaman luar negeri.
Pada bulan Mei, Rajapaksa memperkenalkan penjatahan bahan bakar awal bulan ini yang membuat antrian kendaraan terlihat mengular di seluruh negeri.
Krisi ekonomi yang dialami Sri Lanka, karena hilangnya pendapatan dari sector pariwisata akibat pandemi virus corona.
Ditambah dengan larangan penggunaan pupuk kimia dan mengurangi separuh hasil pertanian negara itu dalam hitungan bulan.
Pemerintah Rajapaksa menanggapi kenaikan biaya dengan mencetak lebih banyak uang yang semakin mempercepat inflasi.
Pemotongan pajak juga membuat Sri Lanka kehilangan pendapatan vital yang dibutuhkan untuk mengimpor makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.
Ketika pengunjuk rasa memaksa masuk ke istana kepresidenan Rajapaksa, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan kepada para pemimpin partai oposisi bahwa dia juga akan mundur setelah hanya dua bulan menjabat.
Menurut undang-undang Sri Lanka, seharusnya Wickremesinghe secara otomatis mengambil alih sebagai presiden jika Rajapaksa mengundurkan diri.
Dikutip dari Russian Today, upaya untuk melarikan diri juga dilakukan oleh adik Rajapaksa, Basil yang menjabat sebagai menteri keuangan sampai bulan April.
Basil Rajapaksa dilarang menggunakan jalur cepat naik bandara dan meninggalkan bandara setelah penumpang mulai memprotes menurut sumber AFP.