KOTA TASIK, RADARTASIK – Rencana semi pedestrian HZ Mustofa-Cihideung khususnya Jalan Cihideung, harus segera ada solusi dari Pemkot Tasikmalaya.
Sekretaris Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, Wahid mengatakan, keberatan warga dan pemilik toko di Jalan Cihideung --ditutup total menjadi trotoar--, harus segera disikapi pemkot.
Menurutnya, program pemerintah yang sudah direncanakan dari awal tahun dan bagian dari janji Wali Kota ini, di satu sisi harus segera dikerjakan.
Namun disisi lain, harus ada solusi terbaik agar pembangunan bisa terwujud dengan mencari jalan terbaik atas keberatan warga dan pemilik toko di Jalan Cihideung.
BACA JUGA:TERKINI, Semi Pedestrian HZ Mustofa, Warga dan Pemilik Toko Jalan Cihideung Punya Permintaan Khusus!
"Program semi pedestrian ini sudah disepakati Banggar DPRD. Jadi harus berjalan. Kita sudah koordinasi antara Komisi II dan III dengan dinas terkait urusan penataan HZ-Cihideung belum lama ini," paparnya, Jumat 08 Juli 2022 sore.
"Informasinya bahkan untuk pedestrian Hz ini sudah turun SPK (surat perintah kerja) pada 27 Juni. Tapi sampai hari ini sudah sekitar 10 hari lebih tapi ternyata tak ada pergerakan. Nah ini tentu yang jadi pertanyaan. Ada apa ini?" sambungnya.
Berarti, menurut dia, ada permasalahan yang belum selesai. Ternyata kemarin saat sosialisasi yang dilakukan Pemkot kepada warga dan pemilik toko Cihideung mencuatnya keberatan.
BACA JUGA:Tegas! Wali Kota Tasik Sampaikan Semi Pedestrian HZ - Cihideung Tahun Ini Beres
"Tentu ini harus ada solusi bagaimana program pemerintah harus terlaksana, karena sudah jadi kesepakatan bersama antara pemerintah dan DPRD. Nah ini kan tinggal mencari solusi ketika berbicara ada keberatan. Karena saya yakin pasti ada solusi dan kesepakatan bersama," terangnya.
Pemerintah, sebut dia, sejatinya tidak mau merugikan siapa pun disaat program ini dijalankan.
"Nah banyak yang muncul keberatan itu seperti bagaimana loading barang, tapi kan ada solusi. Bahkan dari pihak Dishub kaitan rekayasa jalan sudah mengaturnya. Hanya saja di lokasi Cihideung karena lokasinya nanti tak ada akses jalan, semua dipakai trotoar dan taman di tengah, ini harus ada solusi," bebernya.
Pengangkutan barang, tambah dia, memang bisa pakai troli. Tapi banyak warga di Jalan Cihideung itu memiliki kendaraan.
BACA JUGA:HZ-Cihideung Jadi Pedestrian, Ini yang Dikhawatirkan Karang Taruna..
"Tapi kalau untuk motor saya pernah lihat. Kalau roda dua saya kira masih bisa melewati jalur itu tapi di waktu tertentu. Ya tinggal pemerintah meresponnya. Sosialisasinya harus utuh dan juga upaya persuasif. Tinggal bagaimana pemerintah bisa mengakomodir keinginan masyarakat dan pemilik toko," tambahnya.