Jadwal Sholat Pangandaran Hari Ini

Sabtu 09-07-2022,04:04 WIB
Reporter : Ruslan
Editor : Ruslan

Waktu takbiratul ihram, Anda lintaskan bahwa Anda akan melakukan sholat. Tempatnya niat di dalam hati bukan di lidah.

Niat itu aslinya di dalam hati. Takbiratul ihram bukan niat tetapi rukun (sholat). Dan, niat sholat dilintaskan waktu takbiratul ihram. Makanya, niat tidak diucapkan.

Makanya mengucapkan niat di dalam sholat itu adalah sebelum takbiratul ihram. Sebelum niat yang sesungguhnya.

Niat yang diucapkan oleh lidah itu untuk membantu kita supaya tidak ngalantur. Misalnya, usali fardu duhri.... Namun itu bukan niat melainkan mukadimah niat.

Niat sholat adalah ketika mengucapkan takbiratul irham. Ketika mengucapkan takbiratul ihram, maka saat itulah dilintaskan niat. Makanya melintaskan niat itu dibarengi dengan takbiratul ihram.

Harus dipahami bahwa yang wajib dihadirkan di hati waktu menguncapkan takbiratul ihram cukup 3 hal.

Pertama, maksud akan melakukan sholat. Kedua, ditentukan sholatnya, duhur atau asar. Kemudian, meyakini kefanduannya.

Jadi kalau bahasa arabnya: usali fardu duhri (aku niat sholat fardu duhur). Itu yang harus dihadirkan waktu takbiratul ihram. Jadi yang dihadirkan bukan semua mukadimah niat: usali fardu ...

Kalau sholat qobliyah atau ba’diyah sholat fardu cukup dua hal yang wajib dihadirkan saat mengucapkan takbiratul ihram. Yakni, dilintaskan maksud dan kabliyah nama sholatnya.

Kalau sholat sunnah mutlak (sholat sunnah yang tidak pakai nama) langsung saja takbiratul ihram dan dilintaskan niat sholat. Niat sholat saja sudah sah. Tidak perlu menentukan nama sholatnya.

Sumber: Al Bahjah TV/Buya Yahya

DOA SHOLAT DHUHA

Sholat Dhuha dikerjakan minimal dua rakaat dan maksimal delapan rakaat. Setelah itu, kita dianjurkan membaca doa sebagai berikut sebagaimana ditemukan di kitab-kitab fiqih Mazhab Syafi’i yaitu I’anatut Thalibin, Tuhfatul Muhtaj, Hasyiyatul Jamal. Berikut ini lafal doa dan terjemahannya:

Lafal doa,

”Allahuma in kana rizqi fis sama’i fa anzilhu, wa inkana fil ardhi fa akhrijhu, wa inkana mu’siran (mu’assaran) fa yassirhu, wa in kana haraman fa thahhirhu, wa inkana ba’idan fa qarribhu, bi haqqi Dhuha’ika wa baha’ika wa jamalika wa quwwatika wa qudratika. atini ma atayta ’ibadakas shalihin.”

Artinya,

Kategori :