JAKARTA, RADARTASIK.COM - Perbedaan penetapan Idul Adha antara Indonesia dengan Arab Saudi masih menimbulkan pertanyaan bagi sejumlah kaum muslimin, khususnya bagi yang ingin "mengawalinya" dengan melaksanakan puasa Arafah.
Apakah sebaiknya mengikuti Idul Adha dan puasa Arafah yang diputuskan pemerintah kerajaan Arab Saudi atau pemerintah Indonesia.
Menyikapi hal ini, Ustaz Syafiq Riza Basalamah berikan tanggapan mengenai perbedaan Idul Adha 1443 H dan penentuan puasa Arafah .
Menurut Ustaz Syafiq Riza Basalamah ia lebih memilih untuk mengikuti penetapan puasa Arafah dan Idul Adha sesuai dengan keputusan pemerintah Indonesia.
Jawaban itu disampaikan Ustaz Syafiq Basalamah di kanal YoUtube Share Sunnah dengan judul: "puasa arafah ikut saudi atau indonesia ?" yang diunggah pada 29 Juni 2022.
Ustaz Syafiq Basalamah pun lantas memberikan alasan mengapa dirinya lebih pilih mengikuti tanggal puasa Arafah yang ditetapkan pemerintah Indonesia.
BACA JUGA:3 Jenazah Remaja Irema Nurul Huda yang Meninggal di Legok Jawa Tiba di Tasikmalaya
Menurut Ustaz Syafiq Basalamah jika pesoalan perbedaan ini sepertinya sama seperti penentuan awal ramadhan.
Dimana setiap penetapan Idul Adha di Indonesia berdasarkan hilal, jadi ia lebih memilih mengikuti ketetapan pemerintah.
"Sama saja, dari sisi melihat hilal, apakah setiap negeri itu punya hilal sendiri sehingga mereka menentukan tanggal itu sesuai yang mereka lihat," ujarnya.
BACA JUGA:Kemenag Cabut Izin Pesantren Shiddiqiyyah Buntut dari Kasus Pencabulan Anak Kiai kepada Santri
"Mereka lihat, ya mereka puasa gitu. Apa kita harus ikut Saudi? jadi pendapat yang lebih kuat setiap negeri itu punya matlah munculnya hilal sendiri-sendiri sehingga puasanya ikut negeri kita, gak ikut negeri lain," tambanya.
Lebih lanjut Ustaz Syafiq mengatakan keterbatasan jarak juga menjadi jawaban kuat untuk berpatokan pada hilal bukan mengikuti wukufnya.
"Kalau secara wukuf sejatinya dahulu sebelum adanya handphone, orang tahu (kapan) wukuf di arafah? gak ada yang tahu," ujarnya.