KOTA TASIK - Track balalan motorcross di Sirkuit Mahendra, Kawalu, Kota Tasikmalaya mendadak diubah oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kota Tasik, Minggu (07/03/21).
Puluhan pembalap usia 18 tahun plus dan usia 18 tahun min, saling kebut tancap gas agar lolos dari seleksi menjadi perwakilan IMI Kota Tasik di Porda Jabar 2022.
"Ini realisasi hasil rapat koordinasi (rakor) IMI, Rabu (03/02/21) lalu. Kita laksanakan seleksi atlet grasstrack untuk tim Porda 2022 Kota Tasik," ujar Ketua IMI Kota Tasik, Asep Danang kepada radartasik.com.
"Karena kita akan ikuti lomba di dua kelas usia yaitu 18 plus dan 18 min. Kita mencari atlet untuk kelas beregu dan perorangan di dua lomba itu," sambungnya.
Terang dia, untuk seleksi kelas 18 plus diikuti 17 pembalap, dan 18 min 25 pembalap.
Yang ikut seleksi ini ada pembalap dari luar daerah, yang ingin gabung ke Kota Tasik.
"Ya saya persilahkan yang penting nanti saat pelaksaan administrasinya dilengkap, yaitu harus ada persetujuan dari orang tua, persetujuan dari IMI Korwil setempat karena nanti kita akan koordinasi apakah atlet tersebut dibutuhkan oleh daerahnya atau tidak," terangnya.
Beber dia, kalau di daerahnya sudah terpenuhi kuota pembalapnya, dan dia tak masuk maka bisa ikut menjadi bagian dari tim Kota Tasik.
"Karena kami akui, Kota Tasik itu punya sirkuit grasstrack tapi kita minim atletnya. Ini terjadi barangkali khususnya untuk grasstrack memang banyaknya dari luar Kota Tasik. Tapi untuk yang atlet motorcross banyak dari kita. Hanya di grasstrack kita masih minim," bebernya.
Makanya, tambah dia, saat seleksi ini pun lintasa Sirkuit Mahendra diubah. Karena sirkuit ini untuk motorcross tapi kita ubah jadi untuk grasatrack.
Yaitu total lintasannya tak mencapai 1600 meter hanya 700 meter.
"Nanti kebutuhan kami yang siapkan adalah 4 atlet. Untuk 3 di kelas beregu, 1 di kelas perorangan dan 1 atlet cadangan. Jadi masing-masing di perlombaan kelas 18 min kami siapkan itu untuk 4 orang atlet," tambahnya.
Pola seleksinya, jelas dia, dilombakan balapan semua peserta seleksi. Kemudian diambil 10 besar.
Lalu diambil 5 besar. Setelah itu diseleksi lagi diambil 4 atlet.
"Nanti mana yang tercepat itu yang masuk ke kelas perorangan. Rangking di bawah tercepat itu masuk ke kelas beregu," jelasnya.
(rezza rizaldi)