RADARTASIK, TASIKMALAYA – Sudah empat hari ini harga ayam dan telur mengalami kenaikan, salah satunya terjadi di Pasar Indihiang Kota Tasikmalaya. Para pedagang dan pembeli pun mengeluh.
Dikatakan Rani (35) pedagang ayam bahwa di tingkat petani harga daging ayam naik. Harga sebelumnya Rp 38 ribu per kg kini menjadi Rp 39 ribu per kg. Otomatis harga naik pembeli juga mengurangi pembelian.
”Bahkan untungnya justru tipis sekali bagi penjualnya, mendingan harga murah untung lumayan daripada harga ayam naik,” jelasnya.
Rani mengatakan, kenaikan harga ini bisa jadi karena jelang lebaran atau hari-hari besar atau lagi banyak yang hajat. Selain itu karena harga pakan ayam baik.
”Makanya saya beli dari petani pada naik, kalau tidak saya naikkan jelas tidak ada untung, malahan rugi,” paparnya.
Kata Rani, biasanya turunnya nanti setelah dua minggu lebaran baru ada penurunan. Namun penurunan juga tidak banyak paling sedikit atau kembali ke semula. ”Kalau saya sebagai penjual mendingan murah dan barang laku daripada mahal barang kurang laku, ”jelasnya.
BACA JUGA: Hore Steak Hadirkan Menu Pedas Kekinian
Sementara pengakuan Eros (42) pedagang telur di Pasar Indihiang Kota Tasikmalaya bahwa harga telur juga empat harian naik dari harga awal Rp 27.500 per kg kini menjadi Rp 28 ribu. Kenaikan harga pembelinya jadi mengurangi pembelian, sehingga kurang begitu laku. ”Saya untungnya tipis, ”paparnya.
Eros mengaku bahwa kenaikan telur ini sangat cepat kadang turun dua hari nah tiga hari kemudian naik lagi. Jadi lebih baik murah dan yang beli banyak,” ucapnya.
Ditambahkan Nunung (34) selaku pembeli, bahwa ayam dan telur ini konsumsi harian di rumahnya. Karena memang lebih gampang kalau masak. Terutama telur harus ada di kulkas tiap harinya. (isr)