Butuh waktu lebih 4 jam jam untuk mengangkat bangkai bus dari jurang di Jalan Raya Jamanis, Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.
Hitungan 4 jam lebih tersebut dari mulai penarikan bangkai bus menggunakan 3 mobil derek hingga berhasil ditarik memakai eskapator (beko).
Proses evakuasi bangkai bus dimulai pukul 13.15 dan bisa sampai ke bahu jalan pukul 17.00. Selanjutanya bangkai bus itu akan dibawa ke Mapolsek Rajapolah.
Kabag Ops Polres Tasikmalaya Kota Kompol Shohet mengaku bersyukur setelah berusaha beberapa jam, akhirnya bangkai bus bisa dievakuasi sampai ke bahu Jalan Raya Jamanis.
"Alhamdulillah bangkai bus ini sudah berhasil dievakuasi dan sudah berada di jalan akhirnya sudah berhasil," kata Kompol Shohet kepada wartawan Sabtu (25/6/2022) sore.
Setelah selesai mengevakuasi bangkai bus, pihaknya bersama TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta elemen lainnya melakukan pencarian korban yang diduga masih hilang.
"Kami tim gabungan TNI, Polri dan BPBD akan melakukan pencarian di lokasi tersebut," katanya.
Kompol Shohet juga menjelaskan, masih ada satu orang dewasa yang masih dinyatakan hilang dan ikut pada rombongan bus yang mengalami kecelakaan masuk ke jurang.
"Itu (korban) sudah dewasa dan menurut pengakuan suaminya ikut rombongan," kata Kompol Shohet.
Adapun untuk olah tempat kejadian perkara, kata Kompol Shohet sudah dilakukan oleh Dirlantas Polda Jabar dan akan dilanjutkan oleh Polres Tasikmalaya Kota.
"Kita akan tindak lainjuti nanti," kata dia.
Sementara itu Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno mendatangi lokasi kecelakaan maut bus masuk jurang di Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (25/6/2022).
Menurut Atang Sutarno, hingga Sabtu sore, masih ada satu orang penumpang Bus Pariwisata Hino PO City Trans Utama belum diketahui.
"Saya ditugaskan dari Sumedang diperintah oleh Bupati mengecek ke lapangan (lokasi bus masuk jurang, Red)," kata Atang Sutarno kepada wartawan di Lokasi Sabtu (25/6/2022).
Setelah pihaknya melakukan pendataan, kata Atang, ada perbedaan jumlah penumpang.
"Kami sudah melakukan pendataan penumpang, karena kadang jumlah berbeda dengan manifes. Ternyata di lapangan betul," ungkap Atang.