Radartasik, PANGANDARAN – Seorang pria asal Dusun Ciwaru Desa Cijulang, Ahmad Sanusi (55), perlu uluran tangan dari para dermawan. Selain hidupnya yang sebatang kara, kondisi rumah Ahmad juga memprihatinkan. Hampir roboh.
Warga Dusun Ciwaru Adi (30) mengatakan pria paruh baya tersebut sudah lama hidup sebatang kara. Saat ini kondisi kesehatanya pun menurun.
BACA JUGA: PSS Sleman Kontrak Gelandang Serang Portugal
“Hidupnya tingal sebatang kara. Kedua orang tuanya sudah meninggal,” kata tetanggannya itu saat menghubungi Radar, Rabu (15/6/2022).
Dia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, ia mengandalkan pemberian warga setempat. “Ya kalau ada yang memberi bantuan hanya cukup untuk makan sendiri. Itu pun tidak tahu cukup atau tidak,” bebernya
Selain itu rumahnya kini berada di atas tanah orang lain. Bahkan rumahnya yang terbuat dari bilik kayu itu nyaris roboh.
“Sehingga saat minta pengajuan untuk rutilahu ke pihak desa belum dapat diproses (karena bukan tanah milik),” terangnya.
BACA JUGA: Antisipasi Penyebaran Varian Baru Covid, Dinkes Kota Tasikmalaya Akan Lakukan Hal Ini
Kepala Desa Cijulang Yayan Mulyana mengatakan sudah beberapakali memberikan bantuan sosial (bansos). “Kita sudah berikan bantuan bansos Kemensos dan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa,” ucapnya.
Yayan mengatakan, Ahmad memang perlu banyak uluran tangan. “Beliau butuh uluran tangan orang-orang baik, karena tidak ada saudaranya satupun,” katanya.
Selain itu pihak desa sudah mengajukan rutilahu melalui bantuan provinsi. “Tapi sampai saat ini belum ada tindaklanjut. Padahal kondisi rumahnya sangat mennghawatirkan,” tuturnya. (den)