Radartasik, JAKARTA - Setelah sempat dibantah, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) benar-benar melakukan reshuffle atau pergantian terhadap sejumlah menterinya.
Dalam reshuffle kabinet yang dilakukan pada Rabu Pahing tersebut, Presiden Jokowi melantik Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) dan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, menggantikan posisi Muhammad Lutfi. Sedangkan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Hadi Tjahjanto menggantikan Sofyan Djalil.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Perintahkan Hadi Tjahjanto Tuntaskan Soal Sengketa Tanah dan Sertifikat IKN
Di balik penunjukan terhadap keduanya masuk dalam kabinetnya, ternyata Presiden Jokowi memiliki sejumlah alasan tersendiri memilih kedua tokoh tersebut.
Jokowi mengungkapkan penunjukan kedua menteri tersebut didasari sejumlah aspek. Di antaranya rekam jejak, pengalaman, hingga manajerial skill untuk dapat melihat dan menyelesaikan persoalan secara detail.
“Sekarang memang bukan hanya makro saja, tapi mikronya juga harus secara detail dikerjakan. Saya melihat Pak Zul dengan pengalaman, dengan track record, rekam jejak yang panjang, saya kira akan sangat bagus untuk menteri perdagangan,” kata Presiden mengungkapkan alasannya menunjuk Zulkifli Hasan jadi Mendag.
Presiden pun menekankan salah satu tantangan yang krusial di bidang perdagangan adalah pemenuhan kebutuhan pokok atau pangan bagi masyarakat.
Dalam menyelesaikan tantangan tersebut dibutuhkan sosok yang memiliki pengalaman lapangan untuk melihat langsung dan menyelesaikan persoalan yang ada.
“Kalau urusan ekspor, saya kira juga menjadi urusan Menteri Perdagangan ya, tapi yang lebih penting adalah urusan kebutuhan pokok di dalam negeri harus bisa kita jaga,” ujarnya.
BACA JUGA:Terungkap! Alasan Kemenkeu Kaji Pengenaan Cukai untuk Deterjen, Ternyata Karena Hal Ini
Sementara itu, terkait penunjukan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/Kepala BPN, Presiden meyakini bahwa mantan Panglima TNI itu memiliki penguasaan terhadap teritori Indonesia.
Selain itu, Presiden menilai Hadi juga merupakan sosok yang mampu bekerja sangat detail di lapangan, yang dibutuhkan dalam menyelesaikan persoalan terkait agraria dan pertanahan.