"Suara kami akhirnya didengar, hanya para pemimpin dunia yang dapat mendorong pemerintah Modi dan partainya untuk mengubah sikap mereka terhadap Muslim," kata Ali Asghar Mohammed, salah satu anggota kelompok hak sukarela untuk Muslim di Kota Mumbai.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri India mengatakan pada hari Senin lalu bahwa tweet dan komentar dari politisi partai berkuasa di negara tersebut sama sekali tidak mencerminkan pandangan pemerintah India.
Tak pelak akibat kontroversi tersebut telah menganggu hubungan diplomatik bagi Pemerintahan Modi dalam menjalin hubungan kerjasama dengan negara-negara Islam yang kaya energi.