Sementara itu Informasi dihimpun Radar Sukabumi, mobil ambulans tersebut tengah membawa pasien bayi usia 60 hari bersama ibunya dari RSU Jampang Kulon. Mereka dirujuk ke RSUD R. Syamsudin SH Kota Sukabumi.
Di tengah kondisi jalan macet, ambulans itu menerabas ke bahu jalan di daerah Cikembar. Namun tiba- tiba pria mendatangi ambulans dengan nada emosi.
Dia menanyakan ke sopir benar atau tidak membawa pasien.
“Kejadiannya sebelum buka puasa sekitar 17:45 WIB, ada di kronologis video. Ya bawa pasien ke bunut (RSUD R. Syamsudin SH), pasiennya bayi 60 hari keluhan kejang,” ujar sopir ambulans RSU Jampang Kulon, Irfan Fadilah, Rabu (20/4).
Menurut Irfan kondisi pasien di dalam mobil oksigennya terbatas, sehingga tidak meladeni pria itu karena prioritasnya pasien.
Irfan mengaku kaget didatangi pria tersebut, karena dirinya mengemudi sesuai dengan prosedur.
“Kalau oksigen terbatas bukan menipis, kalau misalkan saya turun juga gak tahu kondisi pasien saya, jadi prioritas pasien saya dulu,” ujarnya.
“Ya kaget lah. Saya juga gak berbuat apa-apa,” kata dia menambahkan.
Saat itu ambulans, kata Irfan, sesuai prosedurnya. Rotator nyala. Lampu hajar nyala. Serine nyala. Semua nyala.
“Keadaan emergency. Saya bawa pasien kejang,” ungkapnya.
Di dalam video, pria tersebut mengaku anggota polisi dan memastikan mobil ambulans membawa pasien atau tidak.
Samar-samar terdengar, “Bener gak. Bener gak. Saya polisi tahu gak lu”. Tidak lama kemudian pergi.
“Iya seperti yang ada di video itu, saya tidak ngeluarin statement apa-apa. Saya bilang kalau mau liat pasien liat aja. Saya gak perlu turun. Kalau turun nyita waktu juga,” ujar Irfan.
“Dia tahu di dalam ada pasiennya, makanya balik lagi,” paparnya. (ris / mg1 / radar sukabumi)