Radartasik.com, KOTA TASIK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Kota Tasikmalaya terus melakukan assesment terhadap korban banjir di Kampung Sukasirna, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu.
Kepala BPBD dan Damkar, Ucu Anwar mengatakan, hingga Minggu (17/04/22) berdasarkan pendataan pihaknya terdapat 246 jiwa atau 80 KK yang menjadi korban banjir bandang pertama kali di Kota Tasikmalaya.
"Data tersebut berdasarkan pendataan kami di lapangan hari ini. Rumah yang terendam sekitar 80 rumah. Kerusakan hanya terjadi akibat rendaman. Ada juga beberapa rumah yang jebol," paparnya.
"Namun kami tak menetapkan tanggap darurat. Karena air banjir langsung surut. Walaupun demikian kami tetap melaksanakan penanganan pasca banjir," sambungnya.
Mengantisipasi banjir susulan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BBWS dan BPSDA Provinsi Jawa Barat untuk memasang tanggul di lokasi yang jebol guna penanganan darurat.
"Kami juga membersihkan rumah terdampak. Kami meminta warga lebih wasapada kalau hujan, dan air naik maka segera ke lokasi atau tempat dengan dataran lebih tinggi," terangnya.
Disinggung penyebab utama banjir bandang pertama kali di Kota Tasikmalaya ini, jelas dia, karena debit air yang sangat tinggi.
"Tanggul Sungai Dalemsuba juga sudah tidak bisa menahan debit air, sehingga jebol. Lalu juga terjadi sedimentasi yang mengakibatkan air meluber," jelasnya.
Untuk langkah jangka panjang, penanganan dilakukan melalui pemeliharaan sungai. "Lalu kami juga akan identifikasi tanggul yang berpotensi akan jebol," tukasnya. (rezza rizaldi / radartasik.com)