Radartasik.com, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenzky mengklaim bahwa dia mendesak untuk terciptanya perdamaian terlepas dari serangan mengerikan di Bucha dan semua serangan lainnya terhadap warga sipil selama invasi Rusia ini.
Namun Volodymyr Zelenzky juga meminta lebih banyak senjata dan amunisi dari barat untuk mempertahankan timur Ukraina .
Associated Press bertemu dengan pemimpin Ukraina sehari setelah jatuhnya 52 korban tewas dalam serangan di sebuah stasiun kereta api di kota Kramatorsk.
"Tidak ada yang mau bernegosiasi dengan seseorang atau orang-orang yang menyiksa bangsa ini. Itu semua bisa dimengerti. Dan sebagai seorang pria, sebagai seorang ayah, saya sangat memahami ini," kata Presiden Zelenzky.
"Kami tidak ingin kehilangan peluang, jika kami memilikinya, untuk solusi diplomatic," lanjutnya.
Selama wawancara dengan AP dia mengenakan pakaian tradisional Olive yang dia kenakan setelah serangan dimulai, sebagai tanda hormat dan empati dengan semua pasukan yang membela negara.
Selama perang Zelenzky berada di benteng yang berfungsi sebagai kompleks kantor Kepresidenan, semua jendela dan lorongnya dilindungi oleh karung pasir dan dipersenjatai di setiap bagian.
Volodymyr tampak kelelahan, tetapi ia tetap berpikir jernih dan mencari tujuan pasti untuk mengakhiri konflik.