radartasik.com, PASIEN diabetes wajib disiplin dalam menjaga kadar gula darahnya. Salah satunya dengan jenis makanan dan jumlah porsi yang dikonsumsi.
Mereka wajib mengganti gula dan lemak dengan diet rendah kalori.
Diet nabati atau dari protein nabati dianggap sangat aman bagi pasien diabetes sesuai studi penelitian.
Sebuah studi baru menghubungkan makanan utuh, pola makan nabati dengan risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2.
Diterbitkan dalam jurnal ilmiah Diabetologia, penelitian ini dilakukan para peneliti di Departemen Nutrisi, Harvard TH Chan School of Public Health seperti dilansir dari Veg News, Sabtu (9/4/2022).
Para peneliti menemukan konsumsi makanan nabati dapat menjaga kadar gula darah pasien diabetes lebih stabil.
Penelitian ini melibatkan 10.684 peserta dari tiga calon kohort (Studi Kesehatan Perawat, Studi Kesehatan Perawat II, dan Studi Tindak Lanjut Tenaga Kesehatan).
Peserta menyelesaikan kuesioner frekuensi makanan yang dinilai menurut kepatuhan mereka terhadap tiga pola makan nabati.
Yakni, Indeks Diet Berbasis Tumbuhan (PDI), Indeks Diet Berbasis Tumbuhan yang Sehat (hPDI), dan Indeks Diet Berbasis Tumbuhan yang Tidak Sehat ( UPDI).
Makanan nabati yang sehat seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan polong-polongan).
Makanan nabati yang tidak sehat (termasuk biji-bijian olahan, jus buah, dan permen/makanan penutup) dan makanan hewani (seperti ikan, susu, telur, dan daging).
Tim membedakan antara makanan nabati yang sehat dan tidak sehat menurut hubungannya dengan diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, kanker tertentu, dan kondisi lain, termasuk obesitas dan tekanan darah tinggi.
Para peneliti menemukan peserta yang mengalami diabetes tipe 2 memiliki asupan makanan nabati yang lebih rendah atau kurang serat dan sayuran.
Para peserta ini juga memiliki indeks massa tubuh, tekanan darah, dan kolesterol yang lebih tinggi.
”Maka mereka harus menggunakan obat-obatan untuk mengatasi masalah ini. Mereka juga cenderung kurang aktif secara fisik dan memiliki riwayat keluarga diabetes,” kata Profesor Frank Hu yang memimpin penelitian tersebut.
Kategori :