Radartasik.com - Sebuah kuburan massal ditemukan di Bucha, salah satu kota di Ukraina. Sedikitnya sebanyak 280 jenazah dikuburkan massal, dan ada 22 jenazah tergeletak di jalan
Informasi ini berawal dari laporan jurnalis AFP. Kabar ini sudah dikonfirmasi oleh Wali Kota Bucha, Anatoly Fedoruk. “Di Bucha, kami telah menguburkan 280 orang di kuburan massal,” kata Wali Kota Anatoly Fedoruk kepada kantor berita AFP melalui telepon pada Sabtu (2/4).
Dilansir dari Aljazeera, Minggu (3/4), dia mengatakan jalan-jalan kota yang hancur parah dipenuhi dengan mayat. “Semua orang ini ditembak, dibunuh, di bagian belakang kepala,” kata Fedoruk.
Dia mengatakan para korban adalah pria dan perempuan. Dia juga melihat seorang anak laki-laki berusia 14 tahun di antara korban tewas. Wali kota juga mengkonfirmasi kepada Al Jazeera bahwa dia telah melihat setidaknya 22 mayat di jalan-jalan Bucha.
Kementerian pertahanan Ukraina menuduh Rusia membunuh warga sipil di kota-kota lain. Seorang profesor di Universitas Pertahanan Nasional di Washington, David DesRoches, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pembunuhan yang disengaja terhadap warga sipil adalah kejahatan perang.
“Penempatan jebakan dan penempatan ranjau jelas merupakan pelanggaran hukum perang, serta penargetan yang disengaja terhadap warga sipil,” katanya.
Laporan France 24, Wartawan AFP melihat sedikitnya 20 mayat di satu jalan di kota Bucha dekat Kyiv. Salah satunya, termasuk satu dengan tangan terikat, dan mayat seorang fotografer yang hilang ditemukan di desa terdekat.
Rusia dan Ukraina masih krisis hingga detik ini. Presiden Vladimir Putin memerintahkan tank ke tetangga pro-Barat Rusia pada 24 Februari, dan Ukraina memperkirakan 20 ribu orang telah tewas dalam perang sejauh ini. Lebih dari 10 juta orang harus meninggalkan rumah mereka. (jpg/try)