Radartasik.com, WASHINGTON — Amerika Serikat (AS) saat ini tengah bersiap dan siaga menghadapi gelombang terbaru Covid-19 dari varian Omicron BA.2 .
Terlebih lagi dari hasil penelitian terdeteksi adanya peningkatan partikel virus yang ditemukan dari hampir 150 tempat pengawasan air limbah.
Menurut para peneliti, orang dapat menularkan virus Korona, bahkan mereka yang tidak pernah mengalami gejala. Temuan partikel virus dalam air limbah dapat menjadi peringatan dini.
“Ini ditemukan beberapa hari sebelum jumlah kasus resmi meningkat,” kata ahli pengawasan genomik patogen di Broad Institute di Cambridge, dr. Bronwyn MacInnis.
Selama dua minggu terakhir, kelompok dr. MacInnis telah melihat peningkatan pesat dalam tingkat subvarian BA.2 di Timur Laut. Ia berharap gelombang varian terbaru ini tidak memicu pembatasan kembali.
“Saya berharap tak ada skenario penguncian gila di belahan dunia ini dengan adanya BA.2,” kata dr. MacInnis.
Pejabat kesehatan Amerika mengatakan mereka berharap BA.2 tidak akan menyebabkan lonjakan besar. Setidaknya vaksin akan melindungi populasi dari serangan sakit parah dan rawat inap.
Akan tetapi, variabel lain dapat mengubah gelombang BA.2 menjadi gelombang yang lebih merusak. Satu kekhawatiran adalah bahwa masih kurang dari 70 persen orang Amerika berusia di atas 65 tahun yang mendapat suntikan booster pertama.
“Kondisi ini membuat kelompok rentan lebih besar,” kata Profesor Kedokteran Molekuler di Scripps Research di La Jolla, California, dr. Eric Topol.
AS mencatat saat ini peta penyebaran Covid-19 sebagian besar berwarna hijau. Artinya tingkat kasus baru dan penerimaan rumah sakit relatif rendah.
Tetapi ada semakin banyak bintik kuning, yang menunjukkan risiko sedang, di Texas, Timur Laut, dan daerah lainnya. Dan ada yang berwarna oranye muncul di Montana, Dakota, dan negara bagian lainnya, yang menunjukkan tingkat penyebaran komunitas yang tinggi.
Para ahli menyarankan untuk mengambil lebih banyak tindakan pencegahan ketika angka positivity rate mulai meningkat di atas 5 persen. (jpc)