Radartasik.com, JAKARTA — Kendati saat ini kasus baru Covid-19 diklaim terus menurun, namun angka kematian pasien akibat virus Corona tersebut masih tergolong tinggi yaitu, berada di kisaran 200—300 jiwa dalam sepekan terakhir.
Dari data Kementerian Kesehatan terungkap jika pasien yang meninggal karena Covid-19 tersebut 50 persennya terjadi pada lansia dan seseorang dengan komorbid atau riwayat penyakit yang belum divaksinasi lengkap atau 2 dosis.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Herbuwono mengatakan, 50 persen kematian karena pasien dengan Covid-19 tersebut mengalami komorbid berat sebelumnya. Separo yang meninggal dengan komorbid itu adalah lansia dan belum vaksin lengkap.
”Jadi tidak semua pasien meninggal karena Covid-19, tapi ada yang meninggal dengan Covid-19 (ada komorbid,red),” kata Dante secara virtual, Senin (07/03/2022).
Dante menyebut setidaknya ada 3 penyakit yang paling sering memicu kematian Covid-19 ini. Ketiga penyakit itu adalah hipertensi, diabetes, dan gagal ginjal. Jika mereka sudah punya penyakit tersebut lalu terkena Covid-19, apalagi belum vaksin lengkap, ancamannya dapat menjadi lebih berat atau berujung kematian.
”Hasil audit kematian di RS menunjukkan mayoritas kematian adalah lansia dengan komorbid penyakit. Yaitu diabetes, hipertensi, dan gagal ginjal,” jelas Dante.
Karena itu, tegas Dante, program vaksinasi harus terus dikejar. Pasalnya, sampai saat ini baru 54 persen penduduk yang sudah divaksinasi lengkap.
”Kebijakan booster sekarang juga sudah revisi sekarang sudah jadi 3 bulan setelah vaksin kedua diharapkan bisa percepat herd immunity. Komunikasi publik terus dilakukan sehingga masyarakat tidak pilih-pilih vaksin,” ungkap Dante.
Dante menyebutkan tren kasus positif saat ini secara nasional sudah mulai menurun. Angka reproduksi kasus sudah turun di setiap pulau di Indonesia.
”Tapi ada 5 provinsi yang trennya masih sedikit meningkat, yaitu Aceh, NTT, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Kalimantan Utara,” papar Dante.
Jumlah perawatan di rumah sakit terus menurun. Menurut dia, 69 persen yang dirawat saat ini tidak bergejala atau gejala ringan. Jadi sebenarnya kasus yang dirawat adalah kasus yang tidak perlu perawatan di RS,” ucap Dante. (jawapos)