Radartasik.com — Wakil Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Cahyadi Wanda mengatakan, progres penjualan tiket MotoGP Mandalika relatif baik. Penjualan tertinggi tiket MotoGP sejauh ini berasal dari Jawa Timur, disusul Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Faktor jarak yang lebih dekat berdampak pada cost transportasi yang lebih rendah sehingga posisi penonton dari Jawa Timur diuntungkan. Mengenai penjualan tiket MotoGP Mandalika yang dinilai lambat, Cahyadi menyebutkan bahwa sudah menjadi kebiasaan di Indonesia para penontonnya melakukan pembelian mendekati penyelenggaraan event.
”Tapi, saat ini kami lihat trennya mulai naik. Apalagi nanti setelah MotoGP Qatar mulai, excitement-nya akan bertambah lagi,” ungkap dia dikutip dari JawaPos.com.
Meski saat ini baru terjual sekitar 21 ribu lembar, tiket MotoGP Mandalika diyakini akan laris mendekati hari pelaksanaan balapan. Kelas tiket tertinggi, yakni premiere class yang berada persis di atas paddock, menurut Cahyadi, telah sold-out.
Kelas persis di bawahnya, deluxe class, tersisa sekitar 300 tiket dari total 2.000 tiket. Sisanya, di kelas grandstand dan tribun, tiket untuk hari ketiga (race day) disebut sudah ter-book penuh. Apabila semua pembayaran (payment) sudah dilakukan, minggu depan tiket diprediksi habis.
”Memang untuk yang tersisa itu banyak di hari kedua. Padahal, hari kedua juga seru karena ada kualifikasi tiga kelas, bahkan juga ada race Asian Talent Cup,” ujar Cahyadi.
Disinggung mengenai harga tiket MotoGP yang relatif mahal, Cahyadi menegaskan bahwa MotoGP memiliki standar tersendiri dalam menetapkannya. Penyelenggara tidak bisa menjual tiket lebih murah dari standar yang sudah ditetapkan.
”Tapi, yang bisa saya sampaikan bahwa di kita harganya lebih murah dibandingkan MotoGP di Buriram, Thailand. Kita hanya sedikit di atas MotoGP Sepang, Malaysia. Jadi, memang sudah ada standarnya,” terangnya.(jpg/try)