Film Satria Dewa: Gatotkaca Menguras Imajinasi Sutradara, Produksinya Habiskan Puluhan Miliar

Sabtu 26-02-2022,08:00 WIB
Reporter : usep saeffulloh

Radartasik.com,  Film Satria Dewa : Gatotkaca menjadi tonggak film Indonesia yang menampilkan efek visual canggih bergaya Hollywood. Cocok untuk anak muda masa now.

Film garapan sutradara Hanung Bramantyo ini menampilkan sosok jagoan nusantara, Gatotkaca, yang biasanya muncul di pewayangan.

Sejatinya, film Satria Dewa: Gatotkaca akan tayang Juni 2022, namun first look teaser sudah bisa dilihat pecinta film.

First look teaser, berdurasi 32 detik. Teaser trailer film itu menampilkan sosok Gatotkaca (Rizky Nazar). Dia melayang. Lalu melakukan pertempuran di udara. 

Dalam cuplilan film tersebut, meski sedikit adegan yang dibocorkan, tim produksi berhasil memukau penonton dengan efek visual dan teknik computer-generated imagery (CGI).

Sutradara film Satria Dewa: Gatotkaca, Hanung Bramantyo menyatakan bahwa film garapannya itu memang disiapkan dengan matang dari segala sisi. 

Satria Dewa: Gatotkaca menggunakan teknik CGI berkualitas demi hasil yang memuaskan. Dia menyebut proses penggabungan CGI dengan syuting adalah salah satu hambatan yang dihadapinya. 

”Memang itu yang bikin lama,” tuturnya ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa malam (22/2/2022).

Misalnya, ketika para tokoh mengeluarkan sinar atau kekuatan supernya. Hanung sempat tak percaya diri dengan kualitas teknik CGI yang digunakan. Bahkan, dia mengurangi adegan terbang Gatotkaca dan menyiasatinya dengan skenario lain.

Namun, kekhawatiran itu hanya sementara. Kegelisahan Hanung hilang berkat kerja sama tim Satria Dewa Studio.

”Tadinya sangsi, tapi akhirnya saya pede (percaya diri, Red) dan tambah porsi terbang si Gatotkaca,” ujarnya, lalu tertawa.

Selain itu, ketika menjelaskan reaksi yang mesti ditampilkan para pemain dalam adegan action. Hanung harus berpikir keras untuk mengerahkan imajinasinya agar para pemain bisa menjiwai.

Dia menyadari sulitnya akting kesakitan yang disebabkan energi tak kasat mata. 

”Sutradara harus punya imajinasi lebih untuk menjelaskan ke aktor supaya aktingnya meyakinkan. Itu sulit karena ini (adegan, Red) bukan dicekik pakai tangan,” papar Hanung.

Menangani kesulitan itu, dia memanfaatkan pengalaman di masa lalu. Yakni, ketika berinteraksi sekaligus mengamati gelagat atau ekspresi orang kesurupan. 

Tags :
Kategori :

Terkait