Radartasik.com, KOTA TASIK — Masyarakat khususnya di daerah sudah saatnya menikmati pola layanan baru sistem penangkapan signal televisi melalui jaringan secara digital. Ini diberlakukan setidaknya di tahun 2022 ini setelah analog switch off (ASO) bermigrasi.
Siaran televisi analog yang telah mengudara lebih kurang 60 tahun, digantikan oleh siaran televisi digital. Siaran televisi menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi ini, tentunya menghadirkan kualitas lebih jreng. Mulai dari gambar yang lebih bersih hingga audio lebih jernih.
Menanggapi hal ini, wakil rakyat yang duduk di DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) mendorong langkah tersebut. Termasuk para legislator meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar membuat formula agar disaat ASO diterapkan, tidak ada masyarakat yang dirugikan.
"Jadi semua masyarakat bisa menikmati siaran digital ini. Maka Diskominfo Jabar dan KPID Jabar harus akurat ketika menerapkan ASO ini ya," pinta Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat, Bedi Budiman, usai menghadiri Workshop Jurnalisme Televisi dengan tema 'Mendorong Ekosistem Penyiaran Digital Pasca ASO' di Kampus Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas), Kamis (24/02/22).
Bedi menganggap, yang akan menikmati layanan televisi digital ini adalah desa. Desa di Jabar sendiri terdapat 5.312 desa. Dengan begitu harus terkoordinir dengan baik agar masyarakat di pedesaan tak dipaksakan membeli alat lain setelah ASO diberlakukan.
"Itu yang menjadi tugas pertama kita memastikan migrasi ASO ini. Kemudian ASO ini harus menjadi berkah buat masyarakat khususnya di Jabar. Bukan berkah untuk televisi nasional bahkan global," sarannya.
Dia juga mengingatkan pemprov harus ada berkah melalui regulasi dari pemerintah ini. Misalnya iklan yang ditonton warga Jabar harus ada yang di-share ke daerah, untuk memancing para kreativitas penyiaran asosiasi televisi lokal.
"Sehingga yang lokal mengangkat konten lokal, misalnya soal Tasikmalaya dan wilayah sekitarnya muncul. Sehingga hidup dilindungi kesinambungan ekonomi dari iklan yang dilindungi regulasi. Jangan sampai (televisi lokal) tarung bebas sama ((televisi) nasional. Di sinilah pemerintah itu hadir," tegasnya. (rezza rizaldi/radartasik.com)