Radartasik.com, BANJARNEGARA —Seorang pelajar salah satu SMA di Kabupaten Banjarnegara terlibat dalam pembuatan video pornografi sesama jenis atau gay. Video tersebut dibuat bersama seorang pria pengangguran berinisial J.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan terungkapnya konten pornografi sesama jenis itu dari penyelidikan timn siber Polres Banjarnegara pada tanggal 29 Januari 2022.
"Kita kenal dengan nama LGBT, dilakukan oleh gay. Di konten tersebut, salah satu pelaku mengenakan seragam OSIS salah satu SMK di Kabupaten Banjarnegara,” kata dia saat jumpa pers di Mapolres Banjarnegara, Senin (14/02/2022).
Pasca temuan konten ini, polisi menemui guru-guru SMK sesuai seragam yang digunakan salah satu pelaku. Ternyata setelah melakukan penyelidikan, siswa tersebut bukan siswa di SMK sesuai seragam yang digunakan. Polisi kemudian melakukan pengembangan dan didapati salah satu pelaku merupakan siswa salah satu SMA di Kabupaten Banjarnegara.
“Dari situlah kami melakukan penyidikan, kita melaksanakan pemeriksaan saksi-saksi termasuk barang bukti dan tanggal 8 Februari 2022, dilaksanakan gelar perkara dan kita tetapkan tersangka, baik tersangka berinisial J maupun V. Tanggal 9 Februari kita lakukan penahanan terhadap tersangka J, dan tersangka berinisial V kita tidak lakukan penahanan karena masih di bawah umur. Kebetulan juga masih sekolah kelas 1 SMA,” jelasnya.
Kapolres mengatakan dalam UU Peradilan Anak Nomor 11 Tahun 2012 diatur bahwa demi kebaikan anak, tidak perlu melakukan penahanan.
“Dan orang tua maupun kepala desa sudah menjamin bahwa tersangka tidak melarikan diri,” jelasnya.
Kapolres menjelaskan J yang kini ditahan sebelumnya merupakan asisten rumah tangga asisten rumah tangga di Jakarta dan menjadi perawat lansia. Setelah pulang pada November 2021, J jadi pengangguran dan membuat video pornografi gay.
Dari konten tersebut, tersangka mendapatkan uang Rp17 juta. Dari jumlah tersebut, Rp10 juta untuk membeli sepeda motor Honda Vario. “Sisanya buat hepi-hepi mereka. Mereka membuat bersama-sama, dan uangnya dibagi dua,” jelasnya.
Kapolres menerangkan video ini dibuat di wilayah hukum Polres Banjarnegara. Namun karena sensitif, lokasinya dirahasiakan. Tersangka sudah membuat tiga video tapi yang viral video ketiga yang dibuat Januari lalu.
Lebih lanjut dia mengatakan untuk sementara hanya dua orang yang terlibat dalam pembuatan video mesum tersebut.(drn/radarmas)