Optimis Target Penurunan Stunting Terwujud

Selasa 15-02-2022,17:45 WIB
Reporter : syindi

radartasik.com,  GARUT — Sebanyak 27 kabupaten/kota di bawah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat mengikuti Gerakan Turun Desa untuk Keluarga Jawa Barat (Gruduk Jabar). Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Giriawas Kecamatan Cikajang itu dilakukan sebagai upaya menurunkan angka stunting di Jawa Barat.

Kepala BKKBN Jawa Barat Wahidin optimis target penurunan stunting sebesar 5,5 persen bisa diwujudkan akhir 2022. “Seperti yang sekarang kita lakukan yakni Grudug Desa atau Gerakan Turun Desa untuk Keluarga. Gerakan ini kita lakukan tidak hanya melakukan sosialisasi tapi berupa aksi nyata agar masyarakat di Jawa Barat, khususnya daerah yang berisiko stunting bisa memahami ancaman dari stunting dan bagaimana mencegahnya,” ungkap Wahidin melalui keterangan resmi, Senin (14/2/2022).

Wahidin menerangkan, dalam mencegah stunting, makanan bergizi bagi ibu hamil dan persiapan sebelum menikah serta hamil menjadi kunci utama yang perlu diperhatikan. “Seperti makanan bergizi pada hari ini. Ibu-ibu darmawanita mendemonstrasikan berbagai jenis makanan yang bisa diolah dari hasil tanam masyarakat sekitar, dan harganyapun relatif terjangkau jika diproduksi di rumah, seperti sop kacang bereum dan ikan pesmol. Untuk sop hanya membutuhkan Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu begitupun untuk ikannya, jadi seluruh masyarakat bisa mendapatkan asupan gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan tubuh,” terangnya.

Dikatakan Wahidin, kegiatan Grudug Desa tidak hanya berhenti di Garut.Akan terus berjalan serentak di seluruh daerah di Jawa Barat.

“Kita tidak akan berhenti berusaha menyadarkan masyarakat akan bahayanya stunting, tetapi tanpa kesadaran masyarakat semua akan sia-sia. Mendapatkan gizi seimbang tidak perlu selalu mengonsumsi makanan mewah, dengan berbagai sayur mayur dan lauk yang ada di sekitar kita bisa kita penuhi kebutuhan gizinya, asalkan kreativitas masyarakat terus diasah dan dikembangkan sesuai kondisi lingkungan masing-masing,” tandasnya.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBPPPA) Kabupaten Garut Yayan Waryana menyambut baik Gruduk Jabar sebagai upaya percepatan penurunan stunting. Sebab, kata dia, pada tahun 2019 Kabupaten Garut mencatat angka stunting cukup tinggi yakni angka 27 persen. Itu harus bisa ditekan di angka 14 persen tahun 2024.

“Zero stunting dimaksud adalah tidak ada penambahan baru anak berisiko stunting dan pendampingan ibu hamil dan melahirkan serta penanganan bagi anak balita agar tumbuh sehat terhindar dari risiko stunting,” katanya.

Menurutnya, kegiatan dipusatkan di titik dimana stunting berisiko tinggi. “Kegiatan seperti ini kita turun langsung ke masyarakat akan terus dilakukan, terutama di titik-titik yang memiliki keluarga beresiko stunting tinggi, seperti di Desa Giriawas ini,” ujarnya. (yna)

Tags :
Kategori :

Terkait