radartasik.com, TASIKMALAYA — Sungguh miris, penceramah masjid di Kabupaten Tasikmalaya yang sudah mengabdikan dirinya puluhan tahun yakni Tolib (80) dan istrinya, Omah (60), warga Nangorak Desa Jayamukti Kecamatan Leuwisari terpaksa tinggal di gubuk seadanya.
Mereka harus menetap di gubuk berukuran 3x3 meter yang merupakan milik orang lain. Mereka dengan sukarela menempati gubuk tersebut karena tidak mampu membayar kontrakan dengan harga sewa Rp 300 ribu per bulan.
Selama tinggal di Jayamukti, dia bersama istrinya Omah sering berpindah kontrakan. Karena biaya yang harus dikeluarkan sangat besar. Terakhir, sekitar sebulan lalu, dia tinggal mengontrak di Kampung Ceumceum. “Setelah habis kontrakan, kemarin alhamdulillah ada yang ngasih gubuk ini. Saya dan istri menempati ini,” ujarnya.
Selama ini, Tolib menjalani kehidupan sehari-hari dengan memberikan ceramah di beberapa masjid sekitar kampungnya. Dia menerima pemberian seikhlasnya dari pengundang. Kadang Rp 20 ribu, kadang Rp 30 ribu. Mengisi pengajian pun tidak setiap hari.
“(Ceramah) paling seminggu sekali. Dikasih Rp 30 ribu satu kali ceramah. Cukup untuk makan berdua dengan istri,” tuturnya.
Sementara itu, tokoh pemuda Nangorak Aldi Guna Maulana (27) mengatakan masyarakat khususnya pemuda mencoba membantu meringankan beban keluarga Tolib dengan rutin memberikan bantuan berupa beras dan sembako.
“Patungan, saya dengan pemuda lainnya mengumpulkan bantuan dari masyarakat. Ada beras, ada telur dan lainnya. Kita bantu semampu saja,” ucap Aldi.