Radartasik.com, TASIK — Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Proyek Jabar Selatan mengatakan saat ini Jabar selatan ini memiliki proyek nasional yakni pembangunan jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci).
“Proyek Jabar Selatan, karena kemarin masa pandemi, banyak proyek seperti jalan tol ini terhenti. Namun sekarang mulai lagi untuk pembebasan lahan (Tol Cigatas)," kata Hj Neng Madinah Ruhiat kepada radartasik.com di Kantor DPC PPP Jumat (4/2/2022) sore.
Hal itu juga saat ini terus dipersiapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat terkait Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang saat ini sedang digodok di DPRD Provinsi Jawa Barat.
"Sebab nantinya, akan dipetakan wilayah yang diproyeksikan memiliki potensi-potensi besar dalam sejumlah sektor, mulai dari industri, perdagangan, perikanan hingga pertanian," ungkap politisi PPP itu.
Menurut Hj Neng Madinah Ruhiat, dalam pembahasan revisi RTRW Jawa Barat, ada beberapa pengelompokan-pengelompokan wilayah yang disesuaikan dengan Kawasan Strategis Nasional (KSN).
"Mengapa harus disesuaikan dengan KSN, hal tersebut agar klop rencana pengembangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan nasional, juga dengan pemerintah kabupaten/kota. Hal ini dicontohkan, seperti pengelompokan kawasan Bandung Raya, Pantura, Jabotabek, Sukabumi, Priangan Timur termasuk Cirebon-Indramayu," ujarnya.
Menurut Hj Neng Madinah Ruhiat, dalam KSN, untuk Tasikmalaya memiliki potensi dalam bidang sektor pertanian. Sementara wilayah Karawang dan Purwakarta tetap menjadi wilayah industri agar terakses ke Jakarta dan ke Cirebon yang menjadi kawasan pelabuhan, sehingga tidak terfokus ke Tanjung Priok, karena mengembalikan kembali fungsi pelabuhan di Cirebon.
"Proyek Jabar Selatan, selain tol Cigatas juga diprioritaskan dibukanya Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Sawuan)," jelas Hj Neng Madinah Ruhiat.
Melihat itu, dengan adanya akses Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, kata Hj Neng Madinah Ruhiat, mempermudah mobilitas masyarakat, barang jasa, sehingga harus mendapatkan respons oleh pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Tasikmalaya dan semua pihak.
"Tentunya Kabupaten Tasikmalaya juga melakukan berbagai persiapan, agar dengan adanya akses jalan tol itu betul-betul bisa dijadikan sebuah peluang, baik usaha masyarakat, maupun pendapatan asli daerah kabupaten," kata Hj Neng Madinah Ruhiat. (ujang nandar/radartasik.com)