Radartasik.com, TASIK - Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya diminta untuk segera melakukan serangkaian persiapan menyambut Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap. Jangan sampai, terkaget-kaget saat tol terpanjang di Indonesia itu jadi, Pemkab Tasikmalaya baru melaksanakan penataan wilayah.
Pesan itu datang dari Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Kabupaten Tasikmalaya H Ucu Mulyadi. Menurutnya, Pemkab Tasikmalaya harus segera melakukan persiapan untuk menyambut Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap.
Salah satu langkah yang bisa dilakukan Pemkab Tasikmalaya untuk menyambut Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, kata Ucu Mulyadi, yaitu melakukan penataan wilayah.
"Jangan sampai tol (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) sudah dibangun, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya baru mulai penataan," kata Ucu Mulyadi yang juga anggota Komisi III DRD Kabupaten Tasikmalaya ini.
Pemkab Tasikmalaya, kata Ucu Mulyadi, bisa memulai dengan penataan pusat ibu kota Singaparna. Penataannya bisa dilaksanakan secara bertahap, mulai dari meningkatkan infrastruktur jalan, baik perluasan maupun kualitas aspalnya. "Jangan sampai adanya tol nanti pusat kota ini mejadi sumber masalah, seperti kemacetan dan lainnya," kata Ucu Mulyadi mengingatkan.
Termasuk, kata Ucu Mulyadi, tata ruang Kabupaten Tasikmalaya juga harus disesuaikan dengan potensi-potensi dan kehadiran Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap.
"Saya minta nantinya nada penyesuaian antara tempat wisata, dan tempat industri kreatif dan ekonomi khususnya wilayah utara," kata politisi senior ini.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya M Hakim Zaman juga mengingatkan Pemkab Tasikmalaya untuk segera melakukan persiapan menyambut Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci).
"Itu harus dipersiapkan matang sebelum adanya Tol Getaci, karena harus betul-betul berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat dengan adanya ruas tol itu," kata legislator dari Fraksi PKB DPRD Kabupaten Tasikmalaya ini.
Menjadi Jalan Terpanjang di Indonesia
Pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) akan membuka peluang baru untuk peningkatan kegiatan ekonomi di koridor selatan Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Diharapkan adanya Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap itu mampu meningkatkan distribusi orang, barang dan jasa di wilayah selatan Jawa tersebut.
Pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap merupakan hasil Konsorsium BUMN-swasta. Yaitu PT Jasa Marga Persero Tbk yang bermitra dengan PT Daya Mulya Turangga, Gama Grup, PT Jasa Sarana, PT Waskita Karya Persero Tbk, PT PP Persero Tbk dan PT Wijaya Karya Persero Tbk.
Setelah konsorsium ditetapkan sebagai pemenang pelelangan perusahaan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap itu pada 10 September 2021 lalu, PT Jasa Marga Persero TB membentuk konsorsium dengan nama PT Jasa Marga Gedebage Cilacap (PT JGC) untuk pembentukan Badan Usaha Jalan Tol.
“PT Jasa Marga Persero Tbk sebagai pemegang saham mayoritas 32,5 persen sedangkan untuk kemitraan PT Daya Mulya Turangga, Gama Grup, PT Jasa Sarana sebesar 27,5 persen, PT Waskita Karya Persero Tbk sebesar 20 persen, PT PP Persero Tbk sebesar 10 persen dan PT Wijaya Karya Persero Tbk sebesar 10 persen,” demikian dilansir dari Youtube Official Jasa Marga.
Pembangunan infrastruktur jalan tol yang dimulai dari titik awal itu Gedebage junction di Kabupaten Bandung tersebut akan melewati Majalaya, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar Pangandaran sampai ke Wilayah Cilacap Jawa Tengah.
“Total panjang lintasan 206,65 kilometer yang merupakan ruas jalan terpanjang di Indonesia dengan nilai investasi sebesar Rp 56 triliun dengan konsesi 40 tahun,” ujarnya.
Kategori :