Omicron ”Siluman” Sudah Ditemukan di Indonesia, Bisa Kelabui Tes PCR, Prof Tjandra Yoga: Waspadalah

Senin 31-01-2022,10:00 WIB
Reporter : usep saeffulloh

Radartasik.com, Kasus Omicron sub varian BA.2 atau Omicron "Siluman" sudah ditemukan di Indonesia. Jumlahnya 10 kasus. Sub varian ini memiliki karakteristik menipu hasil pemeriksaan tes PCR.  Demikian dikatakan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.

Mantan Direktur WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan data sampai 25 Januari 2022 menunjukkan bahwa dari 372.680 sampel sekuen yang dimasukkan ke GISAID dari berbagai negara di dunia berdasar spesimen yang dikumpulkan dalam 30 hari terakhir. Maka, 332.155 (89,1 persen) adalah varian Omicron yang memang paling banyak dari yang dimasukkan ke GISAID.

Lalu disusul oleh sejumlah varian. Yaitu varian Delta, 39.804 sampel sekuen (10,7 persen), varian Gama 28 (<0,1persen), varian Alfa 4 (<0,1 persen), varian lain yaitu Mu dan Lambda yang tergolong dalam VOI sebanyak 2 sekuen (<0,1 persen).

“Sekarang sedang banyak dibicarakan tentang BA.2, salah satu jenis varian Omicron,” jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (28/1/2022).

Varian Omicron memang meliputi jenis B.1.1.529, BA.1, BA.2 dan BA.3. Data GISAID pada 25 Januari 2022 menunjukkan 98,8 persen di antara data yang ada yakni terdapat subvarian BA.1. Sementara jumlah negara yang melaporkan BA.2 juga terus makin meningkat.
Subvarian menipu

Menurut Prof Tjandra Yoga, BA.2 dikenal sebagai ”stealth Omicron” atau Omicron yang ”menipu”. Khususnya karena adanya delesi fenomena pada pemeriksaam metode 'S gene target failure—SGTF'. Sehingga subvarian ini dapat tidak terdeteksi oleh pemeriksaan PCR SGTF yang kini justru mulai diperbanyak di Indonesia.

“Sekarang memang jumlah BA.2 masih amat kecil, tapi kalau jumlahnya makin banyak maka bukan tidak mungkin dapat mempengaruhi kebijakan yang perlu diambil,” katanya.

Di beberapa negara, subvarian BA.2 ini makin meningkat. Di antaranya seperti di India, Filipina, dan mulai ada laporan antara lain dari Denmark, Inggris, dan Jerman.

Apa itu turunan Omicron BA.2?

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan saat ini varian Omicron berdasarkan susunan genetiknya dikategorikan menjadi B11529, BA.1, BA.2 dan BA.3 Khususnya omicron BA.2 tengah menjadi perhatian publik.

“Karena dapat menyebabkan mutasi yang dapat menyebabkan perbedaan hasil PCR pada Omicron lainnya, adanya mutasi berupa hilangnya mutasi pada susunan berupa gen-s dpt memunculkan deteksi gen lainnya,” jelas Prof Wiku.
Ia menambahkan Gen-S tidak terdeksi dalam metode SGTF (S-Gene Test Failure) pada tes PCR. Namun pada BA.2, susunan ini tidak hilang.

“Sehingga tes PCR tidak memunculkan hasil SGTF. Atau hasilnya sama dengan varian lain yang bukan Omicron. Padahal BA.2 merupakan salah satu jenis Omicron,” jelasnya.

Apakah berbahaya dan lebih cepat menular? Prof Wiku menegaskan diperlukan penelitian lebih lanjut. “Diperlukan waktu untuk meneliti karakreristik varian baru yang muncul untuk menganalisis dampaknya secara epidemiologi,” katanya.(jp)

Tags :
Kategori :

Terkait