Rp 27 Miliar Disiapkan Pemkot Tasikmalaya untuk Siaga Darurat Bencana, Kerugian Akibat Hujan-Angin Selasa Sore Masih Dihitung

Rabu 26-01-2022,13:30 WIB
Reporter : usep saeffulloh

Radartasik.com,  TASIKMALAYA — Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, H Ivan Dicksan mengatakan, status kedararutan pasca bencana alam hujan angin dan es, Selasa (265/01/22), masih dalam status Siaga Darurat Bencana.

Menurut dia, Wali Kota Tasikmalaya, H Muhammad Yusuf sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Siaga Darurat. Pihaknya sedang kaji apakah akan digeser ke Tanggap Darurat atau masih Siaga Darurat Bencana.

"Karena memang penanganannya harus komprehensif dan melibatkan semua unsur. Jadi harus segera dilakukan penanganan untuk masyarakat juga. Ada beberapa rumah warga yang terkena dampak tertimpa," katanya, Rabu (25/01/22) di Kompleks Olahraga Dadaha.

”Karena kejadian ini tidak direncanakan, maka upaya penanggulangannya diupayakan kita dari biaya tak terduga. Nah biaya tak terduga ini harus di-backup dengan keputusan Wali Kota tentang Tanggap Darurat," sambungnya.

Jadi, terang dia, pihaknya sedang mengkaji dengan dinas terkait soal status kedaruratan ini. Jadi kalau dimungkinkan kriterianya sudah memenuhi maka pihaknya akan tetapkan Kota Tasik tanggap darurat bencana hidrometrologi.

"Jadi terutama curah hujan tinggi disertai angin kencang. Jika masuk, maka segera melakukan upaya-upaya yang dibiayai dari BTT (Biaya Tidak Terduga)," terangnya.

Untuk darurat dan gotong-royong penanggulangan bencana, beber dia, tlakan diturunkan juga anggaran dari Dinas Sosial (Dinsos) seperti untuk bantuan makanan untuk masyarakat yang terkena dampak dan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tasikmalaya.

"Untuk rehabilitasi ini yang membutuhkan alokasi dari BTT. Nah Pak Wali kemarin sudah setuju tinggal secara formal ini harus kita buat keputusannya sehingga bisa segera dieksekusi," bebernya.

Untuk nilai pastinya dampak bencana kemarin, tambah dia, masih dihitung. Nanti akan dilihat dulu disesuaikan dengan kebutuhan. 

"Sebetulnya di APBD 2022 itu ada petunjuk dari pusat Kemendagri dan Kemenkeu bahwa harus mengalokasikan 5 persen dari nilai BTT 2021. Artinya kita alokasi Rp27 miliar di BTT," tambahnya.

Tapi anggaran BTT ini juga difokuskan sebagai antisipasi apabila Covid-19 merebak kembali. Tapi BTT tak hanya untuk Covid-19 bisa digunakan guna kejadian bencana yang sifatnya darurat dan membutuhkan penanganan segera.

"Pokoknya kerugian kemarin masih dihitung ya yang pasti 31 titik di 7 kecamatan yang terdampak," ujarnya. (rezza rizaldi / radartasik.com)

Tags :
Kategori :

Terkait