Balita Korban Penganiayaan Ayah Tiri di Kota Banjar Sebelumnya juga Sudah Sering Mengalami Tindak Kekerasan

Selasa 25-01-2022,14:00 WIB
Reporter : Usep Saeffulloh

Radartasik.com,  BANJAR — Tersangka penganiayaan terhadap anak tirinya sendiri, D bukan hanya sekali dua kali saja melakukan tindak kekerasan kepada anak tirinya yang masih balita itu. Melainkan sudah sering melakukan kekerasan ke korban jauh sebelumnya. 

Hal itu terungkap oleh bibi korban, Yane Herlianti yang melaporkan pelaku ke pihak kepolisian karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap korban. 

"Sebelumnya saya dapati bekas luka lebam di badan, kaki dan alat vital. Saya tanya ke ibunya, alasannya itu bekas cacar katanya," kata dia kepada wartawan, Selasa (25/01/2022) di rumahnya. 

Dirinya melihat bekas luka lebam di bagian badan dan kaki korban, setelah hampir dua bulan ibunya menikah dengan pelaku, sehingga sejak itu korban sudah mendapatkan kekerasan yang diduga dilakukan oleh ayah tirinya. Karena kalau sama ibunya tidak mungkin. 

"Saya percaya kalau ibunya tidak mungkin mukul anaknya. Karena saya sering main ke rumah korban. Tadi pagi juga (korban) main ke rumah saya," ujarnya. 

Sambung dia, luka pada mata korban itu yang dipukul oleh ayah tirinya baru (Senin lalu). Adapun untuk luka (ditusuk) telinganya yang masih tertutup sudah agak lama. 

Selain itu, dia juga meminta Pemerintah Kota Banjar yang berencana memberikan bantu modal ke ibu korban. Untuk dilakukan peninjauan (survei) dulu ke rumahnya. 

Karena sepengetahuan dirinya, ibu korban kalau masalah keuangan kurang begitu yakin dikelola dengan baik. 

"Jangankan nominalnya besar, kecil pun tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya," ujarnya. 

Dirinya pernah mengalami sendiri, saat itu menyuruh ibu korban membeli makanan di warung diberi uang Rp 4.000. 

Namun ketika sampai di rumah, yang ada malah dibelikan rokok satu batang dan kopi untuk suaminya. 

"Heunteu enek kumaha, duit teu sapira jeung anak na meuli dahareun. Kalah jeng bapak na," imbuhnya..

Sejak kejadian itulah, dirinya jarang lagi memberikan uang, melainkan langsung makanan untuk keponakannya (korban) itu. 

Kasus penganiayaan balita oleh ayah tirinya berinisial D di Kota Banjar mendapatkan perhatian luas dari publik. Kasus tersebut kini ditangani Polres Banjar.

Tersangka D menganiaya anak tirinya karena sang ayah tiri sebelumnya kesal usai berselisih dengan istrinya. Dia pun ”melampiaskan” kemarahannya kepada anak tirinya yang masih balita tersebut. 

Semua berawal dari masalah ekonomi dan rumah tangga. Sehari-hari, tersangka D adalah pekerja bangunan.

Tags :
Kategori :

Terkait