Reskrim Datangi Rumah Pemilik Hajatan, Uji Sampel Makanan di Lab Jabar Keluar Setelah Dua Minggu

Selasa 25-01-2022,11:45 WIB
Reporter : andriansyah

radartasik.com, SINGAPARNA - Satreskrim Polres Tasikmalaya sudah melakukan pengecekan ke tempat kejadian perkara (TKP) atau rumah warga penyelenggara hajatan di Kecamatan Sodonghilir yang menyebabkan puluhan orang keracunan dan satu meninggal, Senin (24/1/2022).

Selain mengecek langsung lokasi rumah yang digunakan untuk hajatan, Satreskrim Polres Tasikmalaya juga meminta keterangan dari para saksi-saksi yang menjadi korban keracunan. Karena mereka mengalami diare atau akibat memakan makanan dari hajatan tersebut.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Dian Pornomo SIK MH mengatakan, pihaknya sudah mengecek salah satu rumah warga di Kecamatan Sodonghilir yang menggelar hajatan. Termasuk, meminta keterangan para saksi. Ada beberapa orang warga yang mengeluhkan diare dan mual setelah makan menu makanan hajatan.

“Saat ini sampel makanan masih diuji lab. Belum diketahui apakah kandungannya, yang jelas kami masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini,” terang Dian kepada Radar, di Mako Polres Tasikmalaya, kemarin.

Lanjut dia, Satreskrim Polres Tasikmalaya juga ikut mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab warga mengeluhkan mual dan diare. Sampel ini sebagai bahan penyelidikan. “Hasilnya menunggu dari pemeriksaan Laboratorium Polda Jabar,” ujar dia, menambahkan.

Camat Sodonghilir Uu Saeful Uyun mengatakan, untuk warga yang diduga mengalami keracunan makanan, tinggal ada dua lagi yang dirawat dan mendapatkan penanganan lebih lanjut di Puskesmas Sodonghilir. “Dua warga tersebut sudah berusia 62 tahun dan 80 tahun asal Desa Sukabakti. Karena sudah lanjut usia maka diberikan perawatan lebih lanjut oleh tim medis di Puskesmas Sodonghilir,” kata Uu.

Sementara itu, kata dia, untuk tujuh warga lainnya yang sempat dirawat di Puskesmas Sodonghilir sudah sembuh dan dibawa pulang keluarganya. “Jadi tinggal dua lagi yang saat ini kondisinya sudah membaik dalam masa penyembuhan, ada tujuh orang sudah pulang sudah membaik kondisinya,” ungkap dia.

“Bahkan warga yang rawat jalan sudah sembuh dan melakukan aktivitas kesehariannya kembali. Untuk hasil laboratorium pemeriksaan sampel, pemerintah kecamatan masih menunggu,” ujarnya, menambahkan.

Dia berharap, ketika hasil sampel keluar, positif atau negatif, kejadian dugaan keracunan ini tidak diperpanjang. Bisa selesai dan semua pihak tidak ada yang dirugikan. “Dikhawatirkan terjadi gejolak dan bisa selesai dengan baik. Karena tidak ada unsur kesengajaan,” tambah dia.

Kepala Puskesmas Sodonghilir Popon Herlina mengatakan, untuk sampel uji laboratorium hasilnya belum keluar, karena masih diuji di Laboratorium Provinsi Jawa Barat. “Membutuhkan waktu selama dua minggu. Pada intinya, penanganan pasien berjalan baik dan tenaga kesehatan atau medis di Puskesmas Sodonghilir cepat tanggap dalam kasus dugaan keracunan ini. Kami bertugas melayani dan mengobati supaya keluhan yang dirasakan warga berkurang sampai dinyatakan sembuh,” ungkap dia. (dik)
Tags :
Kategori :

Terkait