Kondisi Para Korban Keracunan Massal di Sodonghilir Tasikmalaya Membaik, Rencananya Segera Dipulangkan

Sabtu 22-01-2022,14:00 WIB
Reporter : Usep Saeffulloh

TASIK — Sampai Sabtu sing (22/1/2022), kondisi para korban keracunan massal di Desa Narawita Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya terus membaik.

Mereka yang menjalani perawatan medis di Puskesmas Sodonghilir, recananya sore ini akan dipulangkan ke rumah masing-masing. 

Camat Sodonghilir, Uu Saeful Uyun mengatakan, jumlah korban dugaan keracunan makanan hajatan tidak ada penambahan. Bahkan secara umum kondisi para korban, yang mendapatkan perawatan di puskesmas, sudah membaik. 

"Itu dirawat di puskesmas agar perawatan lebih intens dan cepat pulih," kata Uu Saeful Uyun kepada radartasik.com melalui sambungan telepon, Sabtu (22/1/2022).

Rencananya, karena kondisi korban yang mendapatkan perawatan sudah membaik, sore ini akan dirujuk pulang. "Karena memang kondisi yang dirawat sudah sangat baik," ungkap dia.

Sedangkan seorang warga yang meninggal dunia, kata Uu, yaitu Ibu Jeje (74). Dia memiliki riwayat sakit, yakni darah tinggi dan jantung. "Itu memiliki riwayat komplikasi, apalagi sudah begitu tua, informasi dari pihak keluarganya," ujar Uu.

Adapun sampel makanan, muntahan dan lainnya telah diambil oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya. Langkah tersebut untuk memastikan sumber dugaan keracunan itu. 

"Untuk sampel sudah diambil, bahkan infromasi akan segera dikirim ke Laboratorium Provinsi Jabar. Mudah-mudahan hasilnya lebih cepat dan tidak ada penambahan korban keracunan itu," ujar dia berharap. 

Sebelumnya, sebanyak 63 warga Desa Sodonghilir Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya diduga keracunan makanan dari hajatan. Satu orang diantaranya meninggal dunia.

"Kini korban yang diduga sakit akibat kejadian tersebut sebanyak 63 orang. Diantaranya, sebanyak 55 orang rawat jalan, 7 orang dirawat inap di Puskesmas Sodonghilir sedangkan 1 orang meninggal," kata Kapolsek Sodonghilir Iptu Uu Mahtum kepada wartawan Sabtu (22/1/2022).

Menurut Iptu Uu Mahtum, keracunan itu diketahui dengan adanya laporan peningkatan kasus diare kepada pembina desa, tempat praktik dokter. Kunjungan rawat inap pada tanggal 20 Januari 2022 meningkat karena penyakit diare meningkat. 

"Kemudian ada 1 orang penderita yang meninggal dunia pukul 05.00 WIB hari ini dan disertai penyakit penyerta, lalu ditindaklanjuti dengan investigasi oleh tim nakes," kata Kapolsek.

Informasi yang pihaknya terima bahwa pasien yang memiliki keluhan sebelumnya mereka mengkonsumsi makanan yang berasal dari hajatan sebuah keluarga di Desa Sodonghilir

"Gejala yang paling dominan adalah diare, mual, nyeri ulu hati, muntah, pusing dan demam," kata Kapolsek.

Saat ini terus dilakukan pelacakan oleh tim medis dan seluruh pasien telah diperiksa serta diberikan obat. 

Sampel makanan juga telah diambil untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui pasti penyebab keracunan. 

Tags :
Kategori :

Terkait