radartasik.com, TAWANG - Bakal calon Rektor Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya Prof Muradi SS MSi MSc PhD berkomitmen menjalankan Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi. Sebab, hal itu akan menjadi landasan transformasi Unsil lebih berkemajuan.
Oleh karenanya, Prof Muradi menjadikan IKU tersebut sebagai wadah transformasi Unsil ataupun arah solusi masa depan yang lebih baik.
Kedua, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, bisa dengan magang, proyek desa, mengajar, riset, berwirausaha, pertukaran pelajar. Ketiga, dosen berkegiatan di luar kampus, seperti mencari pengalaman industri atau kegiatan di kampus lain.
Keempat, praktisi mengajar di dalam kampus, bisa dengan rekrutmen dosen yang berpengalaman industri. Kelima, hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat atau mendapatkan rekognisi internasional, itu dalam bentuk riset dan pengabdian yang bermanfaat.
Keenam, program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia, sebagai penguatan dalam kurikulum, magang, dan penyerapan lulusan. Ketujuh, kelas yang kolaboratif dan partisipatif, sebagai wujud evaluasi berbasis proyek kelompok atau metode studi kasus (Case Study). Dan kedelapan, program studi berstandar internasional, tentunya capaian agar memperoleh akreditasi tingkat internasional.
“Maka program- program saya ini, akan mengarah pada IKU, tentunya mengarah kedelapan indikator tersebut. Sehingga dapat memperkuat landasan transformasi Unsil,” katanya kepada Radar, Senin (17/1/2022).
Untuk menerapkan IKU tersebut, kata Prof Muradi, salah programnya yakni Unsil melakukan proses pembelajaran transformatif ataupun transformative learning process.
Lalu ada, future skills advancement hard-skill & soft-skill improvement. Tentunya untuk menunjang kemampuan alumni bekerja sama dengan pusat studi di ingkungan fakultas dan universitas, lembaga pelatihan profesional atau BUMD dan BUMN yang tergabung dalam Forum Human Capital Indonesia (FHCI).
Selanjutnya, ada program kreativitas mahasiswa pusat terpadu (student center) yang terintegrasi dengan berbagai aktivitas mahasiswa maupun mata kuliah terkait.
”Tujuannya untuk mendorong kolaborasi antar-mahasiswa dalam rangka menciptakan jiwa kewirausahaan, daya saing, kreativitas, inovasi dan berjiwa kebangsaan,” katanya.
Lebih lanjut, ada english program dalam proses perkuliahan sebagai pengantar Bahasa Inggris untuk membangun atmosfer akademik internasional.
Terakhir, blended learning program. Tujuannya sebagai pengembangan kerjasama merdeka belajar kampus merdeka, program pertukaran mahasiswa dan dosen dengan universitas dalam negeri atau luar negeri.