Radartasik.com — Kaum Hawa agar berhati-hati saat mengendari sepeda motor sendirian. Sebab pelaku penjambretan yang berkeluyuran di jalanan kota kerap mengincar sasaran empuk.
Seperti yang menimpa seorang perempuan di Jalan Pecindilan Teratai, Surabaya pada Sabtu (8/1) lalu. Tas yang dibawa korban dijambret dua pria yang mengendari motor. Beruntung polisi yang mendapati laporan segera melakukan penyelidikan. Alhasil, satu pelakunya, Saiful, kini sudah meringkuk di Polrestabes Surabaya, Senin (10/1). Satu pelaku lainnya berinisial CH masih dalam pengejaran petugas.
Terbongkarnya penjahat jalanan ini berkat kejelian petugas dalam melakukan penyelidikan. Seperti dilansir jawapos.com, petugas dari Satreskrim Polrestabes Surabaya setelah mendapat laporan dari korban, segera bergerak ke lokasi kejadian. Petugas yang melakukan penyelidikan mendapati kamera CCTV di sekitar lokasi.
Lewat kamera pengintai itu, polisi pun mendapati jenis kendaraan dan nomor polisi kendaraan yang didiuga dipakai pelaku penjambretan.
Singkatnya, petugas mengantongi identitas pemilik motor dan mendatanginya. ”Dari serangkaian penyelidikan, identitas pelaku akhirnya dapat dikantongi,” tutur Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana, Senin (10/1).
Belakangan terungkap, motor yang dipakai kejahatan tersebut merupakan motor yang dipinjam pelaku. Penyelidikan pun mengerucut hingga akhirnya berhasil menangkap pemuda berusia 26 tahun yang indekos di Jalan Dharmahusada.
”Motifnya ingin memiliki HP baru. Karena tidak bekerja, yang dipilih jalan pintas dengan merampas,” ujar Mirzal.
Mirzal mengungkapkan, Saiful ternyata meminjam motor milik temannya, dengan alasan mau berkunjung ke rumah saudaranya. Selanjutnya, sambung dia, Saiful mendatangi rumah CH, temannya yang lain. CH diajak menemani untuk mencari sasaran.
“Di Jalan Pecindilan Teratai, dia melihat seorang perempuan berkendara sendirian serta membawa tas cangklong. CH yang diboncengkan merampas tas tersebut. Saiful menggeber motornya untuk kabur,” tambahnya.
Saiful dibekuk tanpa perlawanan di kos. CH, temannya saat menjambret, saat ini masih dikejar. ”Pengakuannya baru sekali menjambret. Namun, tetap akan kami dalami lagi,” kata Mirzal. (edi/c14/eko/jpg)