TASIK — Kepala Seksi Irigasi UPTD Ciwulan Cilaki Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat, Isom Saefudin mengaku akan segera menyampaikan keluhannya masyarakat dan petani berkaitan dengan irigasi tersebut.
"Keluhan ini kami tampung untuk disampaikan kepada Dinas PSDA Provinsi," kata Isom Saefudin kepada wartawan usai menghadiri audiensi di ruangan Paripurna DPRD Kabupaten Tasikmalaya Selasa (11/1/2022).
Pihaknya ”merasa senang” dengan adanya gerakan dari masyarakat di tiga desa itu yang menuntut keadilan soal air irigasi tersebut.
"Kami UPTD hanya pelaksanaan. Yang melaksanakan kebijakan itu ada di dinas PSDA. Untuk proposal saya sampaikan juga, Mudah-mudahan masuk akan segera saya sampaikan supaya air segara mengalir," ujarnya.
Pihaknya, kata Isom, juga memerlukan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dan DPRD Kabupaten Tasikmalaya untuk mendongkrak bantuan, baik pengelolaan maupun pemeliharaan saluran irigasi bendungan Padawaras.
"Mudah-mudahan ini menjadi dukungan secepatnya terealisasinya pelayanan air untuk pertanian ini," ujarnya.
Saluran irigasi bendungan Padawaras, kata dia, memang sangat diperlukan, karena untuk mengairi lahan seluas 1.400 hektare di delapan desa dengan panjang 27 kilometer.
"Makanya saya secepatnya akan segera kami sampaikan kepada Gubernur Jawa Barat," kata Isom.
Kepala Desa Padawaras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya Yayan Siswandi mengatakan, selama ini hasil dari pencetakan sawah tidak bisa digarap semunya karena tidak terairi semuanya.
“Ada sekitar 13 hektare bahkan dalam satu tahun itu hanya bisa satu kali panen. Itu pun hanya memanfaatkan air hujan saja," kata dia.
Ratusan warga dan petani Desa Padawaras dan Sindangkerta serta Kertasari Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya Selasa (11/1/2022). Mereka, yang mayoritas petani itu menuntut keadilan soal ketersediaan air untuk pertanian.