Radartasik.com, BANYUMAS — Usai menjalani rekonstruksi di jalan Raya Nagreg Kabuten Bandung Jawa Barat. Tiga tersangka anggota TNI, yakni Kolonel Infanteri Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Kopda Achmad Sholeh melanjutkan proses rekonstruksi pembuangan sejoli Handi Saputra dan Salsabila ke Sungai Serayu.
Rekonstruksi pembuangan sejoli itu digelar di atas jembatan Sungai Penajam (bagian dari Sungai Serayu,red) di Desa Menganti, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Rekonstruksi dilakukan sejak pukul 11.00 WIB oleh Puspomad.
Dari pantauan Radar Banyumas (grup Radar Tasik) saat reka adegan, terlihat mobil hitam berplat B 300 Q dari arah Barat berhenti di tengah Jembatan Penajam. Kemudian diperagakan saat pelaku membuang korban ke sungai.
Terlihat, pelaku yang mengenakan baju kuning-kuning melempar korban yang pertama ke sungai dengan posisi kepala terlebih dahulu. Sedangkan pada peragaan kedua, masih di tempat yang sama, pelaku melempar korban ke sungai dengan posisi kaki terlebih dahulu.
Proses rekontruksi tersebut tak berlangsung lama. Seluruh rangkaian reka adegan hanya berlangsung sekitar 30 menit, dengan sebanyak 9 reka adegan.
Selama jalannya rekontruksi jalan di sekitar lokasi ditutup sementara oleh anggota Polresta Banyumas dan Kodim 0701 Banyumas.
Dandim 0701 Banyumas Letkol Inf Chandra mengatakan, pihaknya pengamanan rekonstruksi tempa kejadian perkara yang berada di Jembatan Tajum atau Penajam, Desa Menganti Kecamatan Rawalo.
“Ditindaklanjuti nanti di tempat yang lain berdasarkan keterangan ada beberapa adegan. Intinya kegiatan TKP di Jembatan Menganti. Kalau dilihat secara umum, tempat pembuangannya di sini,” ujarnya.
Dfitambahkan, untuk kegiatan rekontruksi di Banyumas hanya di satu titik saja, yaitu di jembatan Penajam Desa Menganti.
Sebelumnya, Kolonel Infanteri Priyanto bersama Kopda Ahmad Sholeh dan Kopda Dwi Atmoko menjalani proses rekonstruksi yang digelar Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) di lokasi tabrakan, Jalan Nagreg, Bandung, Senin (3/1/2022).
Dalam rekonstruksi pembunuhan sejoli Handi Saputra (16) dan Salsabila (14) ini, Kolonel Priyanto banyak menunduk. Mimiknya serius dan sesekali berbincang dengan Polisi Militer yang mengawalnya dalam rekonstruksi itu.
Dalam rekonstruksi ini, peran didominasi oleh tersangka Kolonel Priyanto dan Kopda Ahmad Sholeh. Sedangkan tersangka Kopda Dwi Atmoko diam di atas kemudi mobil.
Dengan kondisi tangan diborgol, Kolonel Priyanto terlihat beberapa kali memberikan keterangan kepada penyidik dari polisi militer. (ral/int/pojoksatu/radarmas)