"Proporsi kasus yang tinggi dalam wabah saat ini di Inggris terjadi pada pria gay atau biseksual," kata Mateo Prochazka peneliti Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) dikutip dari Russian Today,
Prochazka juga menyatakan penyakit ini dapat ditularkan melalui "kontak dekat secara umum" juga, kaum gay dan biseksual disarankan oleh UKHSA untuk waspada terhadap ruam atau lepuh yang terjadi tidak hanya di wajah dan area genital.
Apa yang sedang dilakukan?
Perusahaan farmasi Denmark Bavarian Nordic memproduksi vaksin cacar dan cacar monyet. Vaksin Jynneos telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS pada 2019, tetapi baru disetujui di Eropa untuk cacar.
Sebelumnya Bavarian Nordic mengumumkan bahwa pemerintah AS telah memesan vaksin Jynneos dosis beku-kering senilai $119 juta yang akan dikirimkan mulai tahun depan dan seterusnya. Total kontrak pemerintah AS dengan Bavarian Nordic senilai $299 juta yang akan menyediakan 13 juta vaksin dosis beku-kering ini.
Perusahaan farmasi tersebut juga mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan kontrak dengan "negara Eropa yang dirahasiakan" untuk menyediakan vaksin (dikenal di Eropa sebagai Imvanex) untuk penggunaan off-label terhadap cacar monyet.
Jika vaksin diberikan kepada publik, para ahli kesehatan di Inggris telah menyarankan bahwa pria gay dapat ditawari “dosis yang ditargetkan.”
Pemerintah dunia baru-baru ini bermain-main dengan skenario pandemi cacar monyet global. Dalam latihan simulasi yang diadakan tahun lalu, Inisiatif Juta Ancaman Nuklir (NTI) dan Konferensi Keamanan Munich memodelkan simulasi penyebaran pandemi global mematikan yang melibatkan jenis virus cacar monyet dan mengakibatkan kematian lebih dari tiga miliar kasus dan 270 kematian di seluruh dunia.