RADARTASIK, KOTA TASIKMALAYA – Tata kelola RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya lambat laun semakin baik. Ditandai dengan mulai stabilnya ketersediaan obat dan pembenahan kerja sama.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Dede Muharam mengakui hal tersebut. Bahkan, beberapa waktu lalu, dia menerima informasi kerja sama penyediaan konsulitasi atau jasa pendampingan hukum pun sudah diputus. ”Direksi sudah memutus kerja sama dengan lawyer, KSO pendampingan hukum. Ini suatu langkah konkret direksi baru serius melakukan beragam perbaikan,” ujar Dede kepada Radar, Jumat (20/5/2022).
Namun, lanjut dia, hal itu belumlah tuntas. Segudang persoalan di dapur rumah sakit berpelat merah ini, mesti dibenahi menyeluruh. Pihaknya tidak menuntut banyak, dengan memberikan kesempatan direksi dan jajaran melakukan perubahan secara gradual. ”Bertahap tak mungkin sekaligus. Namun fungsi kontrol kita terus, Komisi IV bersama Warkop elemen masyarakat untuk mengawal perbaikan terus memantau setiap perkembangannya,” kata Dede.
BACA JUGA: Film Arul, Keterpurukan Ekonomi Mirip Kisah Kapolda Jabar Masa Kecil
Politisi PKS ini mengakui beberapa kerja sama operasional (KSO) yang selama ini dijalin tidak seluruhnya menguntungkan apalagi mempermudah RSUD meraih layanan prima. ”Di kala SDM juga membeludak, banyak KSO nyatanya malah merugikan rumah sakit. Sharing yang tidak relevan dan cenderung membuat kinerja rumah sakit malah melemah,” tuturnya.
Maka, lanjut dia, melalui evaluasi KSO serta upaya efisiensi di berbagai lini diharapkan dapat mendorong usaha RSUD semakin sehat. ”Supaya cepat bangkit dari kronisnya persoalan yang ada, kita menunggu ketegasan-ketegasan lain dari direksi atas saran dan masukan dari berbagai audiensi dan rapat kerja yang sudah kita laksanakan,” kata Dede. (igi)