Radartasik, TASIKMALAYA – Aksi turun ke jalan puluhan pegawai yang bekerja di salah satu dinas pusat perkantoran Jalan Djuanda, Kota Tasikmalaya, Rabu (18/05/22) terkait tumpukan sampah disayangkan banyak pihak.
Pasalnya, aksi itu menandakan ada hubungan kurang harmonis antara salah satu dinas tersebut dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), sebagai pihak pengelola sampah.
"Ya sangat disayangkan ada aksi itu. Karena kan masalah itu bisa dikomunikasikan antara kedua belah pihak instansi," ujar Arief A Rohman, tokoh pemuda Kota Tasikmalaya, Kamis (19/05/22).
Dia yang juga sekretaris Karang Taruna Kota Tasikmalaya mempertanyakan mengapa harus sampai melakukan aksi. Padahal masa aksi adalah pekerja di instansi Pemkot.
"Ya sangat malu lah harusnya tak seperti itu. Apakah aksi itu mau mendidik juniornya (pekerja, Red), atau mau mempermalukan Wali Kota?" terangnya.
Mempermalukan ini, tambah dia, dalam artian memperlihatkan ke publik bahwa koordinasi antar instansi tak berjalan.
"Karena soal itu bukan persoalan krusial mungkin. Alasan mengganggu pelayanannya kan dari sebelah mananya. Kan lumayan ada jarak dari kontainer sampah ke lokasi kantor," tambahnya.
Kebetulan saat aksi terjadi, dirinya sedang di Kantor Disdukcapil. Dia pun mengaku kaget ada ramai-ramai para pegawai memakai pakaian putih hitam melakukan aksi.
"Aksinya sih sebentar. Saya lihat kemarin jam 8.30 WIB pas mau selesai. Tapi ya aksi itu kalau dari masyarakat ke instansi wajar. Ini kan sama-sama instansi pemerintah," jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tasikmalaya, Imih Misbahul Munir yang dikonfirmasi terkait aksi itu melalui ponselnya hingga Kamis siang belum memberikan jawaban.
Di lapangan tersiar kabar para pegawai yang melakukan aksi tersebut adalah mereka yang bekerja di Kantor Disdukcapil, karena kontainer sampah tersebut berdekatan dengan pintu masuk menuju Kantor Disdukcapil. (rezza rizaldi / radartasik.disway.id)