Trapp yakin dia beruntung melakukan penyelamatan itu, tapi itu memberinya dorongan psikologis yang diperlukan menjelang adu penalti.
Setelah Eintracht kalah dari Chelsea melalui adu penalti di semifinal 2018-19, dia yakin mereka tidak akan mendapat penalti lagi.
“Akan sangat buruk untuk kebobolan dalam situasi itu, tetapi itulah mengapa saya ada di sana, untuk membantu tim saat mereka membutuhkannya,” tutur Trapp. “Saya mencoba itu, untuk membuat diri saya sebesar mungkin, tapi saya beruntung. Dia bisa menembak lebih tinggi, tapi hanya itu yang bisa saya lakukan.”
Ia menambahkan, “Jika Anda selamat dari situasi seperti itu, Anda memiliki perasaan bahwa Anda bisa menang dan saya memiliki perasaan itu karena para pemain merasa kami harus memenangkan yang ini. Kami kalah dramatis dari Chelsea melalui adu penalti, tahun ini kami mengatakan kami pantas mendapatkannya. Kami melakukan begitu banyak pekerjaan, kami harus memenangkannya dan inilah mengapa akhirnya kami memenangkannya."
Sementara itu pelatih Eintracht Frankfurt, Oliver Glasner yakin timnya tidak dapat mencapai level yang lebih tinggi lagi meskipun meraih kemenangan final Europa Liga dan memastikan bermain di Liga Champions musim depan.
Dengan kemenangan ini, Eintracht akan bermain di kompetisi piala utama Eropa untuk pertama kalinya sejak tahun 1960, di mana petualangan mereka akhirnya terhenti setelah kalah 7-3 di final dari Real Madrid.
BACA JUGA:Messi Tidak Memenangkan Liga Champions Untuk PSG, Tetapi Dia Membuat Mereka Jauh Lebih Kaya
Namun menurut Glasner, mentalitas timnya sudah seperti tim papan atas dan sebagai hasilnya, dia tidak perlu memberikan banyak instruksi selama interval saat pertandingan berlangsung.